Pada titik ini, proyek klub untuk menekankan para pemain muda bukanlah hal yang mustahil. Asalkan, proyek ini dibarengi dengan komposisi skuad yang seimbang.
Keseimbangan tim itu bisa terjadi ketika tim masih tetap dihuni oleh beberapa pemain senior. Para pemain senior itu memainkan peran sebagai mentor yang bisa mengarahkan para pemain muda.
Faktor pengalaman dan kedewasaan di dalam tim bisa menjadi teladan bagi para pemain muda yang masih minim jam terbang bermain di klub senior.
Kombinasi yang dibuat Koeman cukup menjanjikan. Paling tidak, Sergio Busquest, Gerard Pique, dan Jordi Alba menjadi 3 pemain yang kerap berada di antara para pemain baru dan pemain muda.
Kemenangan Barca kontra Levante memberikan pesan kuat. Para pemain muda bisa menjadi tulang punggung Barca pada musim ini, sekaligus solusi Barca keluar dari masa-masa krisis.
Dalam laga ini, para mendominasi skuad Barca. Tercatat 8 pemain muda yang diturunkan: Ronald Araujo (22 tahun), Oscara Mingueza (22), Eric Garcia (20), Nico Gonzalez (19), Gavi (17), Riqui Puig (22), Yusuf Demir  (18), dan Ansu Fati (18).
Para pemain muda ini tampil kompetetif. Gavi dan Nico Gonzalez di lini tengah bisa mengimbangi pengalaman dan kedewasaan Sergio Busquets. Sama halnya, Eric Garcia dan Osca Mingueza yang mulai solid di lini belakang.
Belum lagi, Ansu Fati yang menjadi sensasi instan di Camp Nou. Hanya butuh 10 menit bagi Fati untuk membuktikan diri.
Gol ke-3 Barca ke gawang Levante yang terlahir dari pemain berusia 18 tahun ini seolah memberi pesan bahwa nomor 10 yang sebelumnya dipakai oleh Messi sudah berada pada orang yang tepat dan ada kehidupan setelah kepergian Messi.
Para pemain muda Barca bisa menjadi solusi bagi Barca keluar dari situasi krisis. Ini adalah solusi jangka pendek.
Persoalan keuangan yang masih melilit klub bisa dibarengi ketersediaan para pemain muda untuk tampil pada level terbaik. Dengan ini, Barca tak perlu berpikir untuk mencari pemain baru dengan harga selangit.