Efek dari transfer pemain pada musim semi lalu mulai terlihat di beberapa klub. Ada pemain yang langsung memberikan efek instan pada klub baru. Langsung menunjukkan bukti lewat performa terbaik di lapangan hijau.Â
Ada pula yang masih berupaya mengeluarkan kemampuan terbaik. Tampak masih beradaptasi. Namun, ada pula yang terlihat melempem dan berjalan terbalik dengan musim sebelumnya.Â
Saya coba melihat nasib antara Antoine Griezmann yang dipinjamkan ke Atletico Madrid dari Barcelona dan Harry Kane yang kuat diisukan pindah, tetapi terpaksa memilih bertahan di Tottenham Hotspur.Â
Secara mengejutkan, Griezmann dipinjamkan ke Atletico. Keputusan ini terjadi di hari deadline waktu transfer.Â
Memang, kepergian Griezmann dari Barca tak terlalu mengejutkan karena sudah ada sinyal-sinyal kecil yang beredar di bursa transfer. Namun, saat Lionel Messi pergi dari Barca, tempat Griezmann di Barca tampak aman.Â
Griezmann dipandang sebagai sosok yang cocok untuk menggantikan peran Messi. Namun, persoalan finansial klub itu mempengaruhi keputusan untuk membiarkan Griezmann dipinjamkan.Â
Keputusan ini terkesan dipaksakan. Pasalnya, Griezmann sangat dibutuhkan untuk menutup lubang yang ditinggalkan oleh Messi dan Griezmann juga termasuk pemain yang kerap dipercayakan oleh Ronald Koeman di Barca.Â
Bagi Griezmann, dipinjamkan ke Atletico serupa dengan pulang ke rumah. Setelah 2 musim berseragam Barca, Griezmann akhirnya kembali ke klub yang ikut meningkatkan popularitasnya.Â
Namun, kepulangan Griezmann ini tak membawa efek romantisme manis dari masa lalu. Hal itu terlihat ketika Griezmann diejak oleh pendukung Atletico. Ejekan itu dilatari oleh keputusan Griezmann dua tahun lalu yang mengiakan pinangan Barca.Â
Ejekan itu menjadi kuat ketika Griezmann belum menampilkan performa terbaiknya. Sejauh ini, Griezmann gagal mencatatkan gol atau pun assist untuk Atletico.Â
Situasi ini bisa membuat Griezmann kian terpuruk. Bukan saja soal kesempatan bermain, tetapi juga reputasinya di mata fans ikut terpengaruh.Â