Sampai saat ini, masih sangat sulit untuk tidak berbicara tentang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di dunia sepak bola. Kendati para pemain muda bermunculan, namun kedua pemain ini masih tetap menjadi buah bibir di antara pecinta sepak bola.
Terbukti di musim transfer lalu. Kedua pemain ini sama-sama mengambil langkah yang sama. Pindah klub.
Secara mengejutkan, Messi harus pisah dari Barcelona yang telah dianggapnya sebagai rumah. kebersamaan lebih dari 20 tahun antara Messi dan Barcelona berakhir.
Sementara itu, Ronaldo mengiakan pinangan klub masa lalunya, Manchester United (MU). Setelah 3 musim di Juventus, Ronaldo memilih untuk pindah dan tak melanjutkan kinerjanya bersama Juve.
Perpindahan dari kedua bintang ini pun menjadi sorotan. Tak sampai di situ. Suporter juga begitu antusias untuk melihat laga perdana yang dilakukan oleh kedua bintang ini.
Sejauh ini, Ronaldo tampil impresif. 3 laga perdana dari dua kompetesi berbeda Ronaldo sudah mengoleksi 4 gol. Catatan ini bisa membahasakan jika pilihan MU untuk mendatangkan Ronaldo sangatlah tepat.
Sebaliknya, Messi masih belum mencatatkan gol atau pun assist. Malahan, pekan lalu saat PSG bertemu Lyon, Messi menciptakan kontroversi.
Ketika kapten timnas Argentina ini ditarik keluar dan digantikan, dia tak senang. Ketidaksenangannya nampak saat dia menolak menyalami tangan pelatih, Mauricio Pachettino. Juga, hal itu terlihat pada raut wajah selama duduk di bangku cadangan.
Menimbang performa kedua bintang ini sejauh ini, boleh dikatakan bahwa transfer Ronaldo lebih berhasil daripada Messi. Lantas, apa yang menyebabkan performa Ronaldo lebih impresif daripada Messi?
Faktor paling utama adalah mentalitas pemain.Â
Pindah klub bisa saja mempengaruhi seorang pemain secara mental. Ronaldo memilih pindah karena memang keinginan pribadi. Bukan karena desakan klub, situasi klub, atau pun konflik yang diciptakannya di dalam klub. Toh, Ronaldo sudah berkomitmen bertahan di Juve apabila tak ada tawaran menarik.
Ketika ada tawaran yang muncul, Ronaldo mengiakan itu dengan situasi batin yang bebas dan nyaman. Situasi batin makin nyaman ketika Ronaldo direkrut oleh klub masa lalunya, MU. Tentu saja, faktor romantis dari masa lalu memperkuat semangat Ronaldo untuk memberikan yang terbaik bagi MU.
Sementara itu, Messi pergi karena persoalan yang terjadi di dalam klub. Persoalan keuangan klub menyebabkan proses penandatanganan kontrak Messi tidak terjadi.
Pada satu sisi, Messi dan keluarganya merasa bahwa mereka tetap berada di Barcelona. Namun, situasi berubah cepat sewaktu Messi dan Barca gagal memenuhi kata sepakat dalam hal perpanjangan kontrak.
Hal ini makin nampak saat Messi menangis di kala berpisah dari Barca. Tangisan Messi menandakan bahwa dia terpukul dan tidak siap secara mental karena dia harus pergi klub yang telah dibelanya lebih dari 20 tahun.
Bagaimana pun, pergi dari tempat yang sudah memberikan kenyamanan dan pelbagai kisah manis bisa membuat seseorang terpukul secara mental. Boleh jadi, situasi mental ini masih berdiam di dalam benak Messi hingga mempengaruhi proses adaptasinya di PSG.
Faktor kedua itu bisa soal pengalaman antara Ronaldo dan Messi.
Dari sisi pengalaman dalam karir pindah klub sebagai pesepak bola, Ronaldo lebih kaya daripada Messi. Ronaldo sudah membela beberapa klub dari 4 liga berbeda.
Sementara Messi hanya bermain di Barcelona dari sebagian besar masa karirnya. PSG terbilang sebagai klub ke-2 Messi dalam karir profesionalnya. Kendati Messi tampil gemilang kontra pelbagai klub dari beberapa liga di Eropa, namun dia bermain bersama Barca yang sudah menjadi tempat yang nyaman untuknya. Â
Faktor pengalaman itu boleh jadi ikut mempengaruhi proses adaptasi para pemain. Ronaldo sudah terbiasa berhadapan dengan situasi dan iklim yang baru, baik itu iklim liga dan klub yang dibela.
Tak heran, Ronaldo terlihat gampang beradaptasi dengan MU walaupun MU sudah dihuni oleh sebagian besar pemain yang tidak ada sewaktu Ronaldo masih berseragam MU.
Juga, Ronaldo sudah mengenal iklim Old Trafford dan tuntutan Liga Inggris. Belum lagi, dukungan kuat dari publik Old Trafford atas kepulangan Ronaldo. Ini menambah energi ekstra. Jadinya, situasi dan pengalaman masa lalu membantu Ronaldo cepat beradaptasi.
Berbeda dengan Messi yang harus berhadapan dengan iklim yang baru sama sekali. Dari sisi budaya dan bahasa pasti sangat berbeda. Apalagi Messi yang lebih fasih berbahasa Spanyol daripada bahasa lainnya.
Selain itu, iklim klub dan liga juga berbeda jauh dengan iklim di Spanyol. Pengalaman Messi yang lebih banyak menghabiskan waktu di satu klub ikut mempengaruhi proses adaptasinya di klub baru.
Adaptasi kerap kali berkaitan dengan pengalaman masa lalu. Semakin banyak pengalaman baru seperti yang diperoleh Ronaldo, semakin kuat juga mental berhadapan dengan situasi baru.
Pendeknya, Ronaldo tampil lebih impresif karena dia terlihat siap secara mental hidup dalam klub baru. Juga, Ronaldo sudah dibekali oleh pelbagai pengalaman pindah klub yang ikut membantunya saat pindah klub baru.
Sementara Messi masih terlihat berjalan tertatih-tatih untuk menemukan pengaruhnya di lapangan hijau. Proses adaptasi membentuk mentalitasnya sehingga kelak menemukan performa terbaiknya di lapangan hijau.
Untuk saat ini, Messi belum tampil baik. Namun, cepat atau lambat Messi bisa bangkit ketika sudah merasa nyaman dengan rumah barunya.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H