Pencalonan Manny terjadi ketika dia dinominasikan oleh partai yang dipimpinnya, PDP-Laban. Nominasi itu terjadi pada 19 September, dan dalam konvrensi partai ini, Manny dicalonkan menjadi calon presiden.Â
Lantas, bagaimana peluang Manny?
Faktor popularitas tak bisa lepas dari keterpilihan seseorang dalam kontestasi politik. Popularitas Manny di mata masyarakat Filipina tak bisa diragukan lagi.Â
Namun, popularitas itu bisa saja sebatas di dunia olahraga. Boleh jadi, masyarakat mempunyai pandangan berbeda ketika menilik dari sisi keterlibatannya di dunia politik. Apalagi untuk konteks yang lebih tinggi, yakni menjadi presiden.Â
Tentu saja, tak sedikit politikus yang mempunyai reputasi cukup positif di mata masyarakat. Reputasi para politikus yang bertarung di pilpres juga bisa menjadi hal dalam menyaingi popularitas Manny.Â
Kalau dari sisi popularitas yang ditekankan, bisa jadi Manny naik panggung presiden. Namun, hal yang perlu dievaluasi adalah kapasitasnya sebagai seorang politikus di antara para calon politikus yang maju di dunia politik.
Manny sudah mempunyai pengalaman di dunia politik. Rekam jejaknya di dunia politik selama ini bisa menjadi rujukan bagi masyarakat Filipina menjatuhkan pilihan. Â
Bagaimana pun, masuknya Manny ke kursi senator tak lepas dari faktor popularitas dan kepercayaan masyarakat atas kemampuannya sebagai seorang politikus. Manny terpilih bukan semata-mata sosoknya sebagai petinju berkelas dunia, tetapi karena masyarakat menilainya sebagai seorang politikus.Â
Secara umum, Manny mampu menunjukkan diri sebagai seorang politikus. Baru-baru ini, Manny menantang pemerintah pusat soal korupsi yang terjadi selama masa pandemi. Keberaniannya itu menjadi tanda bahwa Manny betul-betul mau bekerja demi kepentingan umum.Â
Pencalonan Manny menjadi seorang salah satu calon presiden akan membuat dunia politik di Filipina makin seru. Faktor popularitas dan reputasi Manny sebagai seorang petinju terkenal yang sementara duduk sebagai senator bisa mendukung keterpilihannya menjadi presiden.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H