Setelah laga Portugal kontra Irlandia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022, Cristino Ronaldo langsung mempersiapkan diri pergi ke kota Manchester. Akumulasi kartu menjadi salah satu sebab bagi pemain berusia 36 tahun itu untuk tidak terus bermain bersama timnas Portugal.
Hal itu merupakan berkah bagi Manchester United (MU). Ronaldo bisa datang lebih dari awal dari tugasnya membela timnas Portugal. Jadinya, Ronaldo bisa mempunyai banyak waktu untuk berlatih di MU.
Ronaldo tiba dari tugas di timnas dengan membawa energi positif. 2 gol terlahir dari mantan pemain Juventus dan Real Madrid ini dalam laga kontra Irlandia. 2 gol itu tercipta di menit-menit akhir dan memberikan kemenangan penting bagi Portugal.
2 gol ini seolah memberikan pesan kepada suporter MU bahwa masa kegemilangannya belum habis. Kendati mau mendekati usia 37 tahun, Ronaldo terlihat masih bisa mempersembahkan yang terbaik untuk MU di semua kompetesi.
Akan tetapi, kehadiran Ronaldo juga perlu mendapat perhatian serius bagi Ole Gunnar Solksjaer. Pertimbangannya adalah para pemain yang menghuni lini depan MU.
Memang, dari sisi kedalaman skuad, MU memiliki para pemain yang bisa dirotasi secara regular. Apalagi di Inggris, klub-klub seperti MU harus melakonkan 4 kompetesi untuk satu musim. Dengan ini pula, Solksjaer bisa menghindari faktor cedera dan kelelahan para pemain.
Namun, dari sisi waktu bermain, hal itu menjadi tantangan serius. Kerap kali sangat sulit diterima seorang pemain duduk begitu lama di bangku candangan karena pelatih sering mempercayakan satu atau dua pemain saja.
Duduk di bangku cadangan bisa membuat pemain tak bahagia. Ketidakbahagiaan itu bisa berujung pada performa, melahirkan protes dari pemain, dan kemudian niat untuk hengkang dari klub.
Lini depan MU dihuni oleh Jadon Sancho, Rashford, A. Martial, E. Cavani, Greenwood, dan Cristiano Ronaldo. Secara umum, Solksjaer hanya memainkan dua atau tiga pemain secara regular.
Belum lagi, lini tengah MU yang diisi oleh Bruno Fernandes dan Jesse Lingard yang memiliki naluri sebagai penyerang dan pencetak gol.
Seturut 3 pekan Liga Inggris yang telah berlalu, Greenwood berada dalam level penampilan terbaik. Pemain muda ini sudah mencetak 3 gol dari 3 laga. Gol-golnya di dua laga terakhir memberikan poin penting bagi perjalanan MU di Liga Inggris.
Jadon Sancho juga sering diturunkan. Tentu saja, Solskjaer mau mengeluarkan kemampuan terbaik dari penyerang yang didatangkan dari Dortmund ini agar harga dalam mendatangkannya tak berakhir sia-sia.
Ronaldo bisa mendapat salah satu tempat. Faktor pengalaman dan reputasi bisa menjadi latar belakang dari Solksjaer dalam memainkan Ronaldo.
Lantas, para pemain lain harus menunggu waktu untuk ditempatkan sebagai pemain regular atau masuk sebagai pemain cadangan. Martial dan Rashford bisa saja mengalami penurunan jam bermain walau mereka kerap memberikan kontribusi di lini depan MU.
Sementara itu, E. Cavani kerap bertindak sebagai senjata rahasia Solksjaer pada musim lalu. Kendati produktivitasnya masih kalah dengan Ronaldo, Cavani membuktikan dirinya sebagai striker yang perlu diharapkan MU pada musim lalu. Makanya, Solksjaer tak berpikir dua kali memperpanjang kontrak dari pemain timnas Urugay ini.
Menariknya, Cavani menerima kenyataan sebagai pemain pengganti. Namun, situasi bisa berubah kalau menit bermain semakin berkurang. Bagaimana pun, pemain pasti menghitung dan membandingkan menit bermain di setiap musim.
Tantangan yang menanti Solksjaer adalah mengatur menit bermain dari para pemain depan. Tantangan ini bisa menjadi beban yang akan menghantui perjalanan Solksjaer pada musim ini.
Salah dalam mengatur menit bermain bisa menyebabkan situasi ketakbahagiaan di ruang ganti. Bisa jadi, pemain lain akan berpikir untuk hengkang dan mencari klub yang bisa memberikan menit bermain.
Kehadiran Ronaldo memperkaya lini depan MU. Akan tetapi, itu juga bisa menghadirkan beban bagi Solksjaer dalam mengatur menit bermain di antara para pemain.
Belum lagi, soal siapa yang dipercayakan dalam mengambil tendangan penalti dan tendangan bebas. Sejauh ini, Bruno Fernandes mengambil banyak peran dalam hal tendangan penalti dan tendangan bebas.
Namun, di timnas Portugal, Fernandes harus tunduk pada Ronaldo. Lantas, hal yang sama bisa saja terjadi di MU apabila Solksjaer tidak membuat aturan yang jelas.
Tentu saja, agak sangat sulit melihat Solskjaer untuk sering membangkucandangkan Ronaldo. Kecuali kalau sudah ada kesepakatan antara si pemain dan pelatih mengenai menit bermain. Â
Solusi terbaik adalah pengaturan menit bermain secara regular dari lini depan. Juga, Ronaldo tak boleh diperlakukan sebagai aktor utama dalam tim, tetapi sebagai pemain yang mempunyai peran yang sama seperti pemain lainnya.
Apabila terlalu menempatkan Ronaldo sebagai pemain utama, ada kecenderungan untuk tidak membangkucadangkan si pemain. Namun, kalau pemain ditempatkan sederajat dengan pemain lainnya, apa pun keputusan tim akan diterima secara terbuka.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H