Pada musim transfer kali lalu, Inter Milan menjadi salah satu klub yang kehilangan beberapa pilar penting. Romelu Lukaku hengkan ke Chelsea, A. Hakimi pindah ke PSG, dan pelatih Antonio Conte memilih untuk berhenti dari jabatannya.Â
Padahal, Inter masih berada dalam euforia kemenangan sebagai juara Serie Liga Italia. Biasanya, tim juara akan selalu mempertahankan skuad yang sama agar mentalitas sebagai pemenang tetap bertahan.Â
Namun, Inter melakukan cara berseberangan. Conte yang bertindak sebagai pelatih dibiarkan pergi dan Lukaku dan Hakimi tidak dipertahankan. Ketiganya menjadi bagian yang sangat penting dari kesuksesan Inter di Serie A.Â
Persoalan keuangan menjadi salah satu alasan di balik keputusan Inter. Demi menyelamatkan keuangan klub, Inter harus pasrah pada tuntutan pasar, termasuk dengan menjual Lukaku dan Hakimi.Â
Situasi ini pun menimbulkan keraguan pada performa Inter untuk mempertahankan trofi Serie A Liga Italia. Simeone Inzaghi dikontrak sebagai pelatih kepala.Â
Kedatangan Inzaghi dibarengi dengan kehadiran beberapa pemain baru. Salah satunya mantan anak asuh Inzaghi di Lazio. Adalah Joaquin Correa yang direkrut oleh Inter Milan untuk mengisi lini depan Inter Milan.Â
Pastinya, Inzaghi sudah mengenal betul anak asuhnya ini. Pengalaman bersama di Lazio membuat Inzaghi mau bekerja sama dengan anak asuhnya itu di Inter Milan.Â
Inzaghi mengambil langkah tepat. Correa menjadi bintang kemenangan Inter saat bertemu di Verona di kompetesi Liga Italia (28/8).Â
2 gol dari pemain asal Argentina itu memantapkan kemenangan 3-1 Inter kontra Verona. Masuk sebagai pemain pengganti dari rekan senegaranya, Lautaro Martinez, Correa tidak membutuhkan waktu lama untuk memberikan kontribusi untuk Inter.Â
Setelah 9 menit berada di lapangan, Correa berhasil memberikan Inter keunggulan 2-1 atas Verona. Tak sampai di situ. Di waktu injury time Correa berhasil menggenapi kemenangan besar Inter.Â
Kemenangan ini seolah melupakan kepergian Lukaku yang pada musim kompetesi 2020/21 bertindak sebagai tukang gedor Inter. Kejelihan Inzaghi untuk mendatangkan Correa sebagai salah satu pemain depan Inter merupakan langkah yang cukup taktis.Â
Correa memang datang bukan untuk menggantikan Lukaku. Namun, kehadirannya bisa menjadi opsi di tengah ketumpulan para striker Inter seperti Eden Dzeko dan Lautaro Martinez. Paling tepatnya, Correa bisa menjadi senjata rahasia Inter dalam mencetak gol ke gawang lawan.Â
Tuah Correa di Inter juga berujung ke penampilannya bersama Argentina di kualifikasi Piala Dunia 2022. Correa masuk sebagai pemain pengganti saat Argentina bertemu dengan Venezuela, dan Correa berhasil menyumbangkan gol ke-2 di menit ke-71.Â
Dengan ini, Correa seolah menunjukkan perannya sebagaimana yang dilakukannya bersama Inter. Kendati datang sebagai pemain cadangan, Correa tetap memberikan performa yang terbaik. Malahan, Correa termasuk pemain yang memberikan keunggulan bagi tim.Â
Performa yang positif ini bisa memberikan dampak jangka panjang bagi Correa. Bukan saja tempatnya di Inter. Akan tetapi, ini bisa menjadi investasi untuk mendapatkan panggilan regular di timnas Argentina hingga mencapai tempat di Piala Dunia 2022.Â
Correa datang ke Inter dengan harapan agar Inter tetap mempertahankan status sebagai juara Serie A hingga musim ini. Correa sudah menunjukkan performa yang cukup meyakinkan di laga pekan ke-2 Inter.Â
Berkat kemenangan itu, Inter menjaga konsistensi dalam mencapai kemenangan besar. Pada pekan pertama, Inter berhasil mengalahkan Genoa (4-0). Di pekan ke-2, Correa menjadi salah satu bintang yang berhasil membuat Inter mencukur Verona dengan kemenangan 3-1.Â
Kemenangan-kemenangan yang diraih Inter itu menunjukkan bahwa kepergian Conte, Hakimi, dan Lukaku bukanlah masalah. Inter terlihat berhasil menjaga momentum dan mempertahankan kualitas permainan.Â
Correa termasuk senjata penting Inter pada musim ini. Dia sudah membuktikannya dengan performa gemilang di laga ke-2.Â
Performa gemilang ini membuatnya Correa naik daun di timnas Argentina. Peluang untuk terlibat dalam Piala Dunia 2022 bisa makin terbuka untuk pemain yang pernah memperkuat Sevilla ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H