Dari 3 laga yang sudah dilakonkan Chelsea di Liga Inggris musim ini, lini belakang patut mendapat acungan jempol. Baru kebobolan 1 gol. Itu pun terlahir dari titik penalti saat Chelsea bertandang ke markas Liverpool, Anfield.
Hukuman penalti ini pun penuh dengan kontroversi. Tak sedikit pihak yang menilai bahwa wasit sudah salah menghadiahkan Liverpool dengan penalti dan memberikan kartu merah kepada Reece James.
Terlepas dari kontroversi ini, Chelsea menunjukkan kesolidan di lini belakang. Di atas kertas, Liverpool sudah unggul dari Chelsea yang hanya bermain dengan 10 orang pemain. Keunggulan lainnya adalah faktor tuan rumah.
Liverpool bisa menggandakan keunggulan dengan memanfaatkan aura dukungan di hadapan suporter sendiri. Namun, Liverpool tidak berhadapan dengan tim kacangan.
Kendati kurang 1 pemain, Chelsea menunjukkan kesolidan dalam laga ini. Setelah jebol dari titik penalti, Chelsea berhasil mengunci rapat dari serangan para pemain Liverpool.
Pada titik ini, kita bisa tersadar bahwa pelatih Chelsea, Thomas Tuchel sudah membangun sistem pertahanan yang cukup solid di Chelsea. Ini akan menjadi salah satu kunci keberhasilan Chelsea di Liga Inggris pada musim ini.
Bagaimana pun, sebuah tim berhasil bukan saja karena menjebloskan banyak gol ke gawang lawan. Lini belakang juga perlu mendapat perhatian serius.
Lini serang produktif tanpa lini belakang yang kuat bisa berujung pada kesia-siaan. Malahan, itu bisa membawa sebuah tim pada sebuah malapekata.
Hal ini bisa diperlihatkan oleh Liverpool pada musim lalu. Petaka cedera yang menghampiri para pemain belakang Liverpool menyebabkan Liverpool harus tertatih-tatih di liga Inggris.
Sudah berada di puncak klasemen Liga Inggris hingga bulan December 2020, Liverpool perlahan tergerus. Salah satu sebabnya adalah lini belakang.