Memang, sangat sulit untuk membangun mentalitas ini pada diri Pep. Pep dikenal sebagai pelatih yang menginginkan agar para pemainnya bermain seturut mekanisme yang diinginkannya.
Dalam arti, timnya tak sekadar menang, tetapi timnya menang karena menjalankan instruksinya secara tepat di lapangan hijau. Pep bisa mengaplikasikan keinginannya di lapangan karena secara umum pemain yang dibeli berdasarkan keinginan Pep. Jadi, metodenya berjalan karena sesuai dengan karakter para pemain.
Belajar dari musim lalu, salah satu cara Pep mempertahankan trofi pada musim ini adalah lewat menjaga konsistensi kemenangan di setiap laga. Man City akan melakoni laga perdana kontra Tottenham Hotspur.
Ini bukan laga gampang. Namun, ini bisa menjadi momen tetapi bagi Pep mengukur kesiapan timnya menghadapi musim 2021/22.
Kemenangan besar yang diraih oleh MU dan Chelsea tidak menjadi tolok ukur juara pada musim depan.
Musim baru dimulai. Semuanya akan ditentukan oleh konsistensi tim selama semusim. Dan, Guardiola melakukan itu sejak di awal tahun 2021 hingga kemudian meraih trofi di akhir musim.
