Yang Bisa Diuntungkan dari Kepergian Lionel Messi

Secara mengejutkan, Lionel Messi tidak bisa menandatangani kontrak dengan Barcelona. Padahal, antara kubu Messi dan Barca sudah satu kata sepakat. Kabarnya, Messi akan menandatangani kontrak berdurasi 5 tahun.

Namun, kata sepakat itu terbentur dengan situasi keuangan dan aturan La Liga. Messi tidak bisa menandatangani kontrak dengan Barca.

Sontak saja, hal ini pun trending. Jadi buah bibir penggemar sepak bola hari ini.

Memisahkan Messi dari Barca sangatlah sulit. Kendati pernah memikirkan untuk hengkang di awal musim lalu, namun Messi seolah menyesali keputusannya itu.

Kali ini, pintu untuk menandatangani kontrak dengan Messi makin tertutup. Peluang begitu kecil bagi Messi untuk bermain bersama Barca. Terlebih lagi, raksasa asal Liga Prancis, PSG sudah merapat untuk melakukan negosiasi.  

Situasi barangkali berbeda kalau Barca berhasil mempengaruhi pihak La Liga Spanyol untuk melonggarkan aturan atau Barca mengeluarkan beberapa nama pemain dari daftar klub. Terlebih khusus mereka yang bergaji besar namun tak berkontribusi besar untuk klub.

Untuk saat ini, kepergian Lionel Messi sangat sulit diterima. Pastinya, suporter Barca teriris hatinya. Sangat sulit menerima jika bintang yang telah lama menyihir Camp Nou itu akan pergi dan tidak berada di Camp Nou lagi.

Akan menjadi makin sakit hati ketika Messi kelak bermain melawan Barca di Camp Nou. Banyak yang menantikan laga itu. Namun, Barca pasti merasa galau, terlebih lagi jika Messi berhasil mencetak gol ke gawang Barca kelak.   

Kepergian Lionel Messi pasti memberikan perubahan di Barca. Perubahan itu bisa menurunkan performa tim.

Namun, tidak menutup kemungkinan jika kepergian Messi malah menghadirkan aura positif. Dengan kata lain, bisa saja ada pihak yang diuntungkan dari kepergian Lionel Messi.

Paling tidak, saya melihat beberapa pihak yang bisa diuntungkan dari kepergian Lionel Messi.

Pertama, Ronald Koeman, pelatih Barcelona.

Koeman beruntung bukan karena adanya persoalan di antara kedua belah pihak. Semusim lalu tidak ada percecokan berarti antara Messi dan Koeman.

Kepergian Messi bisa membuat Koeman mempunyai keluasaan untuk mengutak-atik lini depan Barcelona. Jadinya, Koeman bisa terhindar dari ketergantungan kepada Messi dan bisa menfokuskan pada lini depan yang tersedia di dalam tim. Jadinya, rotasi para pemain bisa berjalan dengan baik.

Tidak ada lagi pemain yang sulit disentuh. Setiap pemain akan sadar bahwa tempat mereka sama di tim.  

Bisa saja kalau ada Messi, Koeman masih sulit mengatur taktik dan harus berupaya untuk membuat para pemain lain beradaptasi dengan Messi di lini depan. Jadinya, permainan bisa gampang terbaca.

Ketika Messi terkunci, para pemain lain sulit memberikan kontribusi. Mereka sudah dikendalikan oleh taktik.

Sebaliknya, ketika taktik tidak mengharapkan satu orang, para pemain ikut memberikan kontribusi. Tantangan bagi Koeman adalah bagaimana menciptakan kerja sama di antara pemain, terlebih khusus di lini depan.  

Kedua, Griezmann dan Coutinho.  

Para pemain seperti Griezmann dan Coutinho masih jauh dari ekspetasi di Camp Nou. Padahal, kedua pemain ini didatangkan dengan harga fantastis, termasuk dalam rekrutan termahal di sepuluh tahun terakhir di dunia sepak bola.

Para pemain ini terlihat tampil di bawah bayang-bayang Lionel Messi. Griezmann sendiri sempat menyampaikan bahwa di Barca pemain timnas Prancis ini kurang mendapat tempat seleluasa yang dialaminya di Prancis  dan klub sebelumnya, Atletico Madrid.

Situasi ini tak lepas dari keberadaan Messi yang diberi peran bebas, sementara Griezmann harus fokus pada satu posisi.

Berbeda dengan Griezmann, Coutinho mengalami  nasib yang sangat berbeda. Sempat tampil positif, namun cedera menghampiri. Coutinho bahkan sempat dipinjamkan ke Bayern Munchen karena penampilan yang kurang apik.

Selepas masa peminjaman, pada  musim lalu, Coutinho dipercayakan Koeman di awal musim. Tampil bagus, namun cedera tak bisa dihindari. Hampir sebagian besar waktu Coutinho musim lalu dihabiskan pada masa pemulihan.

Di awal musim ini, Koeman menyatakan bahwa Coutinho masih menjadi bagian dari rencana timnya.

Dengan kepergian Messi, Coutinho dan Griezmann bisa bahu membahu mengisi lubang yang ditinggalkan. Memang, tidak gampang untuk menggantikan peran Messi.

Akan tetapi, kedua pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaik karena mendapat peran besar dan juga tidak terlalu dibebankan oleh bayang-bayang Lionel Messi.

  

Ketiga, Memphis Depay

Sejauh ini, Depay tampil apik di laga pra-musim. Mencetak dua gol dari tiga laga persahabatan yang dilakonkan bukanlah catatan yang buruk. Malahan, itu merupakan pengantar yang positif untuk seorang pemain baru.

Kepergian Messi bisa membuka tempat lebar bagi Depay di lini depan. Depay berkarakter sebagai penyerang yang kadang kala melakukan aksi individu dan berani melakukan eksekusi tendangan ke gawang lawan. Tentu saja, hal itu dilakukan ketika pemain mempunyai kepercayaan diri.

Kepercayaan diri muncul ketika berjalan searah dengan kepercayaan dari pelatih. Pastinya, Depay akan menjadi pemain yang sangat dipercayai selepas kepergian Messi.

Di balik kepergian Messi, ada sisi positif yang bisa saja terjadi di kubu Barca. Koeman mempunyai jalan untuk mengatur permainan tim tanpa kehadiran Messi.

Dengan ini, Koeman bisa berupaya untuk mengeluarkan performa terbaik dari para pemain yang ada di dalam tim. Jadinya, Barca bermain lebih sebagai tim daripada tim dengan ketergantungan pada satu pemain.

Sama halnya dengan para bintang lain. Beban tidak hanya bergantung pada Messi. Setiap pemain seperti Coutinho, Depay, dan Griezmann harus berupaya mengeluarkan kemampuan terbaik untuk mengisi lubang yang ditinggalkan oleh Messi.

Namun, sangat sulit dijelaskan situasi dari Sergio Aguero yang baru bergabung musim ini. Kabarnya, dia bergabung dengan Barca karena faktor Messi. Apakah kepergian Messi akan memengaruhi penampilannya dan tempatnya di Camp Nou?  Entahlah.