Pengalaman luka kerap mengandung makna dan memberikan pelajaran. Pengalaman di Euro 2020 itu bisa menggerakan timnas Spanyol untuk memanfaatkan final olimpiade. Emas harus diraih. Medali emas yang diraih beberapa tahun silam kembali hadir ke Spanyol.
Terakhir kali Spanyol meraih medali emas di cabang sepak bola di tahun 1992. Mentalitas tampil dan gagal di Euro 2020 bisa menjadi motor bagi skuad U-23 Spanyol untuk sampai ke puncak medali emas.
Sementara itu, Brasil umumnya diperkuat oleh para pemain yang bermain di daratan Brasil. Para pemain yang ikut di Coppa America tidak terlalu dilibatkan lagi.
Selain faktor usia, juga faktor hubungan dengan klub yang membawahi para pemain. Neymar, misalnya, tidak diikutsertakan karena PSG yang tidak mengijinkan sang pemain untuk kembali berlaga setelah perhelatan Coppa America.
Dari sisi pengalaman, umumnya para pemain Spanyol memiliki skuad yang sudah mempunyai pengalaman di turnamen Eropa. Ada kepercayaan diri yang meliputi para pemain muda Spanyol.
Baik Spanyol dan Brasil, keduanya berupaya meraih medali emas untuk kedua kalinya. Spanyol ingin mengulang sejarah di tahun 1992, sementara Brasil mengulangi prestasi 4 tahun lalu.
Jadi, pertemuan kedua tim seperti perjumpaan antara kehausan sebuah tim untuk mengakhiri puasa medali emas dan ambisi sebuah tim untuk mempertahankan titel medali emas. Spanyol sementara haus gelar emas, sementara Brasil berupaya mempertahankan apa yang telah mereka capai di empat tahun lalu.
Spanyol membawa kekuatan penuh. Brasil harus hati-hati, dan malah berharap keberuntungan berpihak pada Dani Alves dan kawan-kawan di partai final. Bagaimana pun, faktor keunggulan kerap berada di atas kertas, sementara faktor keberuntungan selalu berada di luar prediksi siapa saja.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H