Tak jarang terjadi ada benturan antara klub dan timnas. Klub sangat mengharapkan agar pemain mereka dilindungi sewaktu dipanggil untuk bermain dengan timnas.
Perlindungan itu bisa berupa pembatasan jam bermain agar tidak mengalami kelelahan. Juga, klub juga berharap agar saat pemain kembali dari tugas di timnas, dia pulang dalam keadaan fit. Tidak cedera.
Kalau tidak, klub harus putar otak mencari pengganti pemainnya cedera karena tugas di timnas. Makanya, seringkali klub mempersoalkan pemanggilan seorang pemain, apalagi pemain itu sangat penting untuk klub. Kendati kerap dipersoalkan, solusinya sangat sulit didapat.
Bagaimana pun, seorang pemain selalu terikat pada klub yang dibela dan juga mempunyai tanggung jawab untuk membela negaranya. Ada kebanggaan tersendiri ketika dipercayakan untuk membela timnas. Barangkali kebanggaan itu terasa lebih bila dibandingkan dengan berseragam klub.
Contohnya, Lionel Messi yang baru memenangkan trofi Coppa America bersama Argentina. Selain itu merupakan trofi pertama untuk Messi bersama timnas Argentina, trofi itu seolah memberikan kepenuhan pada karir Messi sebagai seorang pesepak bola profesional.
Barangkali ini juga yang memotivasi bintang muda Barca, Pedri Gonzalez Lopez. Pemain berusia 18 tahun ini terbilang fenomenal.
Pada musim 2020/21, Pedri menjadi salah satu pemain yang sulit tergantikan di skuad Barca. Ronald Koeman sangat mempercayai pemain yang didatangkan dari Las Palmas ini.
Kepercayaan ini berbuah hasil dengan performa apik Pedri selama semusim dan berujung pada keberanian Luis Enrique untuk memanggilnya masuk skuad Euro 2020.
Pemanggilan Pedri ke skuad Euro 2020 sedikit mengejutkan. Pasalnya, pemain yang baru tampil semusim di Barca sudah mendapat tempat penting di skuad timnas Spanyol.
Akan tetapi, yang membuat publik kian terkejut ketika Pedri menjadi salah satu andalan Enrique di Euro 2020. Kendati Spanyol kandas di semifinal, namun Pedri sudah menorehkan tinta emas dalam karirnya.
Selain sering diturunkan penuh di Euro 2020, Pedrid juga menjadi pemain paling muda yang tampil di semifinal Euro 2020. Rekor ini akan sangat sulit dipecahkan menimbang kecenderungan banyak klub yang lebih banyak memanfaatkan para pemain senior di kompetesi-kompetesi internasional.
Selepas Euro 2020, Pedri kembali diikutsertakan dalam skuad olimpiade 2020 di Jepang. Sepertinya tidak ada kata istirahat bagi Pedri satu tahun terakhir ini. Total ada 70 laga yang lakonkan Pedri pada satu tahun terakhir berseragama Barca.
Pada saat Pedri diikutsertakan di Olimpiade 2020, kubu Barca agak protes. Ronald Koeman agak geram. Pasalnya, Pedri sudah bermain dalam jumlah waktu yang cukup banyak.
Namun, Barca tak bisa berkotek. Membela timnas sangat sulit untuk ditolak. Apalagi kualitas seorang Pedri bisa membantu timnas Spanyol meraih medali emas di olimpiade.
Pedri masuk skuad Spanyol di olimpiade bukan untuk duduk di bangku cadangan. Pedri ikut menjadi andalan penting timnas Spanyol olimpiade 2020.
Sejauh ini, Spanyol sudah mencapai semifinal di cabang sepak bola. Pedri menjadi salah satu pemain regular yang turun di setiap laga di olimpiade. Lawan di semifinal adalah tuan rumah, Jepang.
Dua laga lagi bagi Spanyol sebelum meraih medali emas. Kalau kalah di semifinal, Spanyol masih berpeluang untuk meraih medali perunggu. Dengan ini pula, jumlah waktu bermain bagi Pedri akan bertambah sebelum pulang ke Barca.
Tak ayal, Barca harus berkorban. 13 Agustus kompetesi La Liga akan kembali bergulir. Namun, kabarnya Barca harus merelakan pemain mudanya itu untuk mengambil waktu istirahat tanpa memaksakannya segera kembali ke klub.
Kebijakan Barca ini terlihat tepat. Bagaimana pun, kondisi fisik seorang pemain mempunyai titik batas. Kalau tidak diatur dengan baik, kondisi fisik itu yang bisa menjadi batu sandungan untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas bermain.
Timnas Spanyol mendapat berkah dari performa Pedri di dua kompetesi berbeda, Euro 2020 dan Olimpiade 2020. Di balik berkah itu, Barca yang menjadi klub yang menaungi Pedri harus berkorban.
Memberikan Pedri waktu istirahat tanpa melibatkannya di awal musim merupakan cara Barca agar tetap mempertahankan level terbaik Pedri. Pengorbanan ini bisa memberikan efek positif bagi sang pemain untuk mengembalikan kondisinya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H