Selain kehadiran Donnarumma, lini pertahanan PSG pun kian solid dengan kehadiran Sergio Ramos. Kendati sudah berada pada usia 35 tahun, faktor pengalaman dan kepemimpinan bisa membantu kesolidan pertahanan PSG.
Donnarumma dan Ramos menambah palang pintu kuat di lini pertahanan PSG. Paling tidak, naluri menyerang yang kerap diperagakan oleh Neymar, Kylian Mbappe, dan Angel de Maria lini depan bisa diimbangi dengan kesolidan di lini belakang.
Ramos dan Donnarumma menambah kekuatan PSG musim depan. Selain Donnarumma dan Ramos yang datang dengan status bebas transfer, PSG juga berhasil mengambil Achraf Hakimi dari Inter Milan.
Dengan ini, lini belakang PSG makin komplit dan sulit ditembus. Ujung-ujungnya, persaingan di level domestik bisa timpang.
PSG bisa kembali menjadi kuda pacuan tunggal di Prancis. Juga, di liga Champions PSG bisa tampil sebagai tim yang sulit dikalahkan.
PSG pasti tidak mau mengulangi kesalahan musim 2020/21, di mana secara mengejutkan Lille meraih juara Liga Prancis. Juga, kegagalan tak berakhir PSG di turnamen Liga Champions mesti diakhiri.
Donnarumma dan Ramos bisa menjadi solusi dalam membantu PSG meraih trofi di level domestik dan Eropa. Akan tetapi, kedatangan kedua pemain ini bisa saja membuat persaingan semakin ketat, dan bisa saja menjadi timpang.
Ketimpangan terjadi ketika PSG berpacu sendirian. Sulit dikalahkan oleh tim-tim lainnya.
Memang, kemampuan financial dalam mendatangkan pemain mahal tidak serta merta membeli kesuksesan. Tak sedikit klub yang malah tumbang walau sudah melakukan investasi besar.
Hanya saja, mengumpulkan banyak talenta di satu klub yang satu dan sama tidak bisa menghindari kekuatan tim yang sulit untuk dikalahkan. PSG sementara memoles diri untuk menjadi lebih kuat di Prancis.
Polesan ini makin kuat apabila semua pemain yang ada bersatu untuk mencapai target yang satu dan sama, yakni kesuksesan.