Kapten di lengan Busquets tentu saja sebuah tanggung jawab besar. Sejauh ini, Spanyol berhasil maju ke semifinal Euro 2020.Â
Barangkali tak sedikit pihak yang sangsi perjalanan Spanyol di Euro 2020. Â Salah satu sebabnya adalah seleksi pemain serta komposisi pemain yang dimiliki Spanyol.
Keraguan itu terbukti di laga-laga awal Spanyol di kualifikasi grup. Spanyol hanya bermain imbang di dua laga pertama. 0-0 kontra Swedia dan 1-1 kontra Polandia.Â
Keraguan menurun saat Spanyol mengganas dengan melibas Slovakia 5-0 dan menang di fase 16 besar kontra Kroasia. Di dua pertandingan yang menghasilkan kemenangan besar ini, Busquets dinobatkan sebagai pemain terbaik.Â
Tidak seperti generasi emas saat Spanyol pernah meraih Piala Dunia 2010 dan Euro 2008 dan 2012. Busquets adalah yang tertinggal dan menjadi saksi sejarah di mana generasi emas Spanyol pernah berjaya di Euro. Â
Selebihnya, wajah-wajah baru yang berasal dari pelbagai klub berbeda di Eropa. Dominasi La Liga Spanyol pun tidak terlalu kentara di timnas Spanyol.Â
Kendati sudah berada di semifinal, perjalanan Spanyol ke final Piala Eropa juga diragukan. Pasalnya, Spanyol akan bertemu dengan Italia, tim yang tampil konsisten selama perhelatan Euro 2020.
Italia bukan saja tampil konsisten. Pola permainan Italia juga berubah. Tidak lagi mengedepankan sistem grendel, tetapi Italia di bawah komando Roberto Mancini tampil sebagai tim yang tak gentar untuk menyerang.Â
Selain itu, Itali terlihat sebagai tim yang bermain tim. Semua tim yang diikutsertakan oleh Mancini di skuad Italia untuk Euro 2020 sudah diturunkan selama Euro. Jadinya, Mancini tak akan sakit kepala ketika ada pemain yang absen dari skuad.Â
Dengan situasi seperti ini, pantas saja status Spanyol untuk tembus final sangat tidak terlalu meyakinkan. Apalagi jalan Spanyol ke partai semifinal terjadi lewat adu penalti kontra Swiss.Â
Di balik ketidakyakinan ini, Spanyol pasti juga berharap pada Busquets. Rekam jejaknya bersama timnas Spanyol bisa menjadi inspirasi bagi para pemain muda.Â