Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Chelsea Tantang PSG, Bukan Kekuatan Uang Jadi Ukuran, Tetapi...

11 Juni 2021   14:29 Diperbarui: 11 Juni 2021   14:47 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pekan lalu, Barcelona harus tunduk pada kekuatan uang Paris Saint Germain (PSG). Wijnaldum yang seolah sudah ada di depan pintu masuk Camp Nou tiba-tiba berbelok ke Paris.

Barca pun harus gigit jari karena target mereka di awal musim kepelatihan Ronald Koeman kepincut pada tawaran PSG. Kabarnya, PSG memberikan dua kali dari tawaran yang diberikan PSG.

Bahkan tawaran PSG melebihi apa yang diterima oleh Wijnaldum di klub sebelumnya, Liverpool. Bagimana pun, pesepakbola adalah manusia yang luput dari hal yang menggiurkan.  

Kasus yang terjadi pada Wijnaldum hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak hal yang terjadi pada transfer pemain.

Prinsipnya, siapa yang beruang, tim itu bisa mendatangkan pemain yang diinginkan. Bahkan tim itu bisa saja membajak pemain yang sudah mendekat ke klub lain.

Kali ini, PSG tertarik untuk mendatangkan pemain berposisi bek belakang Inter Milan, Achraf Hakimi. Inter tidak mau melepas Hakimi dengan harga yang rendah. Performanya semusim bersama Inter telah membuktikan kualitasnya sebagai pemain yang berprospek cerah saat ini.

Pemain yang "dibuang" oleh Real Madrid ini tampil menarik di bawah komando Antonio Conte. Karena ini, Hakim menjadi lirikan beberapa klub dunia.

Peluang mendapatkan Hakimi dari Inter terbuka lebar. Pasalnya, Inter sementara didera oleh persoalan keuangan.

Antonio Conte menjadi salah contoh, di mana persoalan keuangan menyebabkan pergi dari Inter. Juga, cara Inter melepaskan beberapa pemain dengan harga mahal bisa menjadi salah satu opsi untuk mengurangi beban ketidakstabilan keuangan klub.

PSG tidak terlalu kesulitan dalam soal keuangan. Terbukti, klub yang dimiliki oleh pengusaha Timur Tengah ini berhasil membelokkan Wijnaldum dari Barcelona dalam beberapa hari saja.

Namun, dalam hal mendatangkan Hakimi, PSG harus menghadapi tembok kuat. Saingan PSG adalah Chelsea.

Seperti PSG, Chelsea juga mempunyai kekuatan uang yang tak bisa diragukan. Musim lalu, Chelsea termasuk klub yang royal mendatang pemain baru. Investasi terbilang berhasil ketika Thomas Tuchel menggantikan Frank Lampard pada kursi pelatih di awal tahun ini.

Chelsea berhasil meraih trofi Liga Champions musim 2020/21. Proyek Chelsea bisa makin optimis ketika Thomas Tuchel yang didatangkan awal tahun 2021 ini bersedia untuk memperpanjang kontraknya.

Boleh jadi, mendatangkan Hakimi merupakan lanjutan proyek Tuchel yang berhasil mengantarkan Chelsea meraih trofi Liga Champions. Chelsea bisa rekan setimnasnya Hakim Ziyech sebagai bagian dari negosiasi tersebut (football.londong 8/6/21).

Hakimi dan Hakim sama-sama membela Maroko. Keduanya mempunyai koneksi yang kuat di timnas.

Bukan tidak mungkin, koneksi yang telah terbangun di timnas itu bisa terbangun dalam proses negosiasi dan kesediaan Hakimi untuk menerima tawaran Chelsea.

Hakimi bermain apik di Inter Milan. Berposisi sebagai bek kanan, tetapi Conte kerap menempatkannya pada bagian gelandang di sisi kanan. Makanya, perannya dobel, yakni ikut membantu serangan dan menutup area pertahanan di sisi kanan.

Hasilnya tak mengecewakan. Hakimi termasuk pemain yang berkontribusi besar dalam kesuksesan Inter Milan meraih trofi Seria A Liga Italia.

Selama 37 laga, Hakimi berhasil mencatat 7 gol dan 10 assist. Tak ayal, pencapaian ini membuat klub seperti PSG dan Chelsea tertarik untuk mendatangkan pemain yang masih berusia 22 tahun ini.

Menariknya, Thomas Tuchel juga kerap menggunakan formasi yang persis sama dimainkan oleh Conte di Inter Milan. Tuchel juga memanfaatkan tiga bek. Cesar Acpilicueta, Rece James, dan Callum Hudson-Odoi lebih dimainkan sebagai pemain sayap.

Mencermati taktik yang dimainkan Tuchel, tak beralasan untuk mengatakan kalau Hakimi mempunyai prospek yang besar di Chelsea. Kemampuannya memberikan umpan berbuah gol dan bahkan mencetak gol bisa menjadi nilai tambah bagi Chelsea di bawah kendali Tuchel. 

Dengan ini, Hakimi tidak terlalu butuh waktu lama beradaptasi dengan sistem. Toh, perannya di bawah Conte bisa dilanjutkan di bawah Tuchel di Chelsea.

Chelsea harus lebih getol untuk menarik Hakimi ke Stamford Bridge. Kekuatan uang bukan semata-mata aspek yang ditekankan, tetapi kesempatan yang diberikan oleh sang klub untuk pemain.

Hakimi pernah dikecewakan karena tidak mendapat tempat di Real Madrid. Sekiranya, Chelsea juga tidak melakukan hal yang sama, karena kualitas sang pemain bisa saja terhambat.

Tuchel sekiranya menjami tempat Hakimi di sistemnya. Dengan ini, peluang untuk memboyong pemain ke Stamford Bridge terbuka lebar.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun