Kevin de Bruyne adalah salah satu pemain penting dari permainan Pep Guardiola di Manchester City. Tak sedikit pihak yang menilai bahwa Guardiola memberikan peran kepada Bruyne sebagaimana dia memberi peran kepada Lionel Messi sewaktu masih melatih Barcelona.Â
Bruyne menjadi gelandang yang bergerak bebas di area tengah Manchester City. Kadang mengontrol permainan, mengatur serangan, melakukan tembakan jarak jauh, hingga mengambil posisi sebagai striker lubang. Tak ayal, Bruyne tak hanya dikenal sebagai pemberi assist, tetapi juga pencetak gol. Â
Kebebasan ini mampu membawa keluar kualitas Bruyne di lapangan hijau sekaligus menghidupkan permainan Man City. Tak ayal, ketika Bruyne absen, Guardiola harus putar otak untuk mencari pemain yang bisa menggantikan perannya.Â
Sejauh ini, Illay Gundogan dipasang untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Bruyne. Berkat performa apik bersama Man City, Bruyne dipandang sebagai salah satu permain asing terbaik yang ada di Liga Inggris saat ini. Â
Bruyne pun menjadi andalah Guardiola di final kontra Chelsea. Akan tetapi, nasib sial menimpa pemain timnas Belgia ini. Di menit ke-56, Bruyne mengalami insiden yang membuatnya tergeletak kesakitan.Â
Dari rekaman menunjukkan bahwa Bruyne menabrak bahu Antonio Rudiger yang menghalangi lajunya. Pelanggaran yang cukup teknikal, di mana Rudiger menahan laju pergerakan Bruyne. Â
Akibat benturan ini, Bruyne mengalami retak pada beberapa titik di bagian wajahnya. Tepatnya pada tulang hidung dan tulang rongga mata.Â
Keluarnya Bruyne dari lapangan hijau tidak hanya merugikan Man City yang harus kalah 0-1 pada final Liga Champions. Akan tetapi, itu juga berdampak pada timnas Belgia yang akan berlaga di Piala Eropa pada bulan Juni mendatang.Â
Sebagaimana peran dan pengaruhnya di Man City, Bruyne juga merupakan andalan Roberto Martinez di timnas Belgia. Tak heran, Roberto Martinez mengecam aksi dari Rudiger. Bahkan Martinez menilai bahwa seharusnya Rudiger mendapat kartu merah atas pelanggaran yang dilakukannya itu.Â
Komentar Martinez ini menandakan ungkapan kecemasan besar dari salah satu aset penting bagi timnya pada Piala Eropa. Belum ada kejelasan apakah Bruyne bisa dimainkan atau ditepikan selama perhelatan Piala Eropa. Â
Timnas Belgia termasuk salah satu calon kuat untuk meraih trofi Piala Eropa pada tahun ini. Pengalaman pada Piala Dunia 2018 di Rusia, yang mana menempatkan mereka di semifinal bisa menjadi modal pada Piala Eropa 2020. Terlebih lagi, komposisi skuad tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki pada Piala Dunia 2018.Â
Selain itu, timnas Belgia juga dihuni oleh beberapa pemain yang tampil gemilang bersama klub yang dibelanya. Tentu saja, Bruyne menjadi salah satu nama yang menjadi tulang punggung penting bagi timnas Belgia di Piala Eropa mendatang.Â
Persoalan menjadi rumit bagi timnas Belgia ketika Eden Hazard tampil kurang memuaskan bersama Real Madrid pada musim ini. Faktor cedera yang menimpah mantan pemain Chelsea telah menyebabkan kurangnya jam bermain dari Hazard bersama Real Madrid pada musim ini.Â
Minimnya jam terbang pada musim ini bisa mempengaruhi aspek fisik sekaligus kepercayaan diri si pemain. Kecuali kalau Martinez yang berposisi sebagai pelatih timnas bisa mengembalikan kepercayaan Hazard yang tampil belum meyakinkan sejak bergabung bersama Real Madrid.Â
Kalau tidak, Martinez harus berhadapan dengan situasi rumit di tengah cedera yang menimpah Bruyne pada final Liga Champions.Â
Mendengar nama Hazard dan Bruyne berada di satu tim bisa membuat bek-bek lawan keteteran. Akan tetapi, faktor cedera dan kondisi fisik yang menimpah kedua pemain ini bisa jadi membuat tim lawan agak legah.Â
Hazard bisa diikutsertakan, tetapi dengan harapan kepercayaan dirinya tidak turun karena minimnya jam bermain bersama Real Madrid pada musim ini. Bruyne pun bisa dimainkan dengan memakai pelindung muka sembari berharap hal itu tidak mempengaruhi performa di lapangan hijau.Â
Faktor cedera yang menimpa Bruyne di final Liga Champions ikut mempengaruhi persiapan timnas Belgia menjelang perhelatan Piala Eropa. Ini adalah beban. Beban semakin besar ketika beberapa rekan setimnya juga kehilangan kepercayaan dari klub yang mereka bela.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H