Sejauh ini, Pep selalu mempersembahkan gelar juara pada setiap tim yang dilatihnya. Akan tetapi, satu hal yang masih kurang. Bahwasannya Pep belum berhasil meraih trofi Liga Champions di luar Barcelona.
3 musim Pep melatih Bayern Munchen. Namun, Pep tidak mampu membawa klub asal Bundesliga itu ke partai final.
Di Man City, Pep harus menanti selama 5 musim. Di musim ke-4 ini menjadi kesempatan bagi Pep untuk membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih yang bukan hanya hebat bersama Barca, tetapi juga mampu mengangkat Man City di panggung juara Liga Champions.
Dari sisi skuad, Pep mempunyai kemampuan untuk meladeni taktik Thomas Tuchel, begitu pun sebaliknya. Maka dari itu, laga ini akan menjadi pertarungan taktik dan mental.
Siapa yang memainkan taktik terbaik, tim itu yang akan keluar juara. Taktik yang baik perlu dibarengi oleh mental yang kuat di antara pemain.
Bagi Man City menilai laga final ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan kapasitasnya di mata Eropa. Sementara itu, Pep Guardiola memanfaatkan hasil dari partai final sebagai kesempatan untuk mendapat pengakuan lebih jauh sebagai seorang pelatih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H