Â
Secara mengejutkan Antonio Conte memutuskan untuk mengakhiri masanya di Inter Milan. Dua musim, Conte melatih Inter Milan. Pencapaiannya bersama Inter patut diacungi jempol.
Musim lalu, Inter berhasil di partai final Piala Eropa dan menjadi calon kuat peraih Scudetto. Gagal raih scudetto musim lalu, Conte berhasil membawa Inter sebagai kampiun pada musim ini. Hanya butuh 2 musim Conte meruntuhkan dominasi Juventus selama 9 musim di Liga Italia.
Akan tetapi, hasil positif yang diraih Conte tak sepadan dengan relasinya dengan pihak klub. Masalah keuangan yang menimpah Inter berujung pada upaya untuk melego beberapa nama besar di dalam skuad Inter.
Sementara itu, Conte lebih memilih untuk mempertahankan skuad yang ada, terlebih khusus beberapa aktor penting Inter dalam meraih trofi Liga Italia pada musim ini. Pandangan Conte ini tidak sejalan dengan pikiran pihak klub.
Ketidaksepakatan antara pihak klub di bawah komando grup Suning Holding dengan pemimpin klub Inter Steven Zhang berujung pada pengakhiran kontrak Conte di Inter Milan.
Ya, pihak klub lebih rela untuk membiarkan pelatih yang pernah meraih trofi Scudetto bersama Juventus dan Liga Inggris bersama Chelsea ini untuk pergi.
Sangat menyakitkan memang bagi suporter Inter. Pasalnya, Conte sudah berada pada jalur yang tepat. 11 tahun puasa gelar di Serie A Liga Italia berhasil dipatahkan. Juga, Conte perlahan membangun skuadnya untuk bisa kembali berkompetesi di Eropa.
Conte terlihat benar ketika mau mempertahankan skuad yang ada karena tinggal dipoles lebih jauh. Sayangnya, pandangan Conte ini tidak sejalan dengan situasi dan kebijakan klub. Â
Inter siap memetik konsekuensi dari pilihan yang telah dibuat. Konsekuensi yang paling pertama adalah peluang mempertahankan Scudetto pada musim depan.
Bukan rahasia lagi jika pergantian pelatih selalu membawa suasana berbeda. Apalagi itu dibarengi dengan kepergian beberapa pemain penting ke klub lain.