Akan tetapi, perjodohan itu tidak jadi karena ibu kami lebih memilih ke kota untuk melanjutkan pendidikan SMP. Andaikata pilihan itu tidak dibuat, barangkali perjodohan itu tetap terjadi. Â
Ternyata ibu saya tidak sendiri waktu itu. Beberapa anak perempuan dari kampung ibu saya juga dijodokan dengan beberapa laki-laki dari kampung yang sama. Para perempuan ini harus meninggalkan kampung halaman demi memenuhi aturan budaya.Â
Kendati mereka tidak menyukai laki-laki yang dipilih, namun karena tuntutan adat dan keluarga, mereka harus menerima keputusan itu.Â
Secara umum tidak ada masalah yang terjadi dari perjodohan ini. Barangkali karena aturan adat yang begitu ketat sehingga persoalan keluarga tidak terlalu terjadi. Pasalnya, masalah keluarga yang tercipta akan selalu berujung pada denda yang cukup besar untuk pihak yang menyebabkan terjadinya persoalan.Â
Ketiga, Usia.
Usia kerap kali menjadi standar untuk menikah. Ketika seseorang sudah menginjak batas usia tertentu, dia sekiranya sudah menikah. Ketika melewati batas usia tersebut, dijodohkan menjadi salah satu pilihan yang dipandang sebagai solusi untuk menikah.
Kakak sepupu saya adalah salah satu contoh perjodohan karena faktor usia. Karena sibuk bekerja, dia nampaknya tidak peduli untuk menikah hingga usianya sudah melwati batas 30-an tahun.
Keluarga menjadi cemas. Kerap kali bertanya kapan menikah saat ada acara bersama.Â
Hingga salah satu teman kerjanya coba menjodohkannya dengan seorang perempuan yang merupakan keluarga dari temannya itu. Tidak butuh waktu lama untuk pacaran. Mereka bertemu beberapa kali saja hingga mereka memutuskan untuk menikah. Saat ini, mereka sudah mempunyai 4 orang anak. Pernikahan mereka pun jauh dari konflik.Â
Gegara usia, kakak sepupu saya memilih untuk dijodohkan. Kendati banyak diragukan oleh orang lain, namun perjodohan itu berjalan sukses. Ada kecocokan yang terbangun dalam relatif singkat sebelum menikah.Â
Tiga faktor di atas kerap menjadi alasan seseorang masuk dunia perjodohan. Secara umum, tidak masalah ketika orang-orang dijodohkan. Pasalnya, banyak juga pasangan yang hidup bahagia dan harmonis walau dijodohkan. Jadinya, keharmonisan dan kelanggengan sebuah hubungan bisa disebabkan oleh relasi di antara kedua belah pihak, terutama setelah menikah.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI