Seorang pemain profesional tak bisa melawan usia. Faktor usia kerap kali melunturkan perfoma pemain di lapangan hijau.
Berhadapan dengan situasi itu, pilihannya bisa berupa pindah ke klub yang tingkat kompetesinya lebih ringan, bersedia untuk menjadi cadangan, ataukah angkat koper dari ruang ganti dan pensiun.
Namun, tak sedikit yang tolak tunduk pada usia. Tetap berusaha untuk bermain di level tertinggi bersama dengan tim profesional. Salah satunya, kiper Juventus Gianluigi Buffon yang sudah berusia 43 tahun.
Sejak pulang ke Juventus dari semusim bermain dengan PSG di tahun 2018, Buffon memilih untuk menjadi kiper kedua daripada pensiun. Pilihan yang cukup rendah hati.
Kalau menimbang nama besar, Buffon bisa pindah ke klub lain yang bermain di Serie A Italia dan pastinya dia akan lebih banyak mendapat tempat pertama daripada menjadi kiper ke-2 di Juventus.
Buffon lebih memilih menjadi kiper pelapis. Pilihan yang lekat dengan kecintaan Buffon pada Juve. Betapa tidak, Buffon sudah berada di Juve sejak 2001. Waktu yang tidak pendek. Pastinya, koneksi antara dirinya dan klub begitu dekat. Â Â
Pada pekan lalu, Buffon memutuskan untuk pergi dari Juventus di akhir musim. Keputusan ini pasti sudah dipertimbangkan secara serius.
Pada akhirnya ada titik akhir yang dihadapi oleh sang pemain. Titik akhir yang disebabkan oleh faktor usia. Â
Buffon telah menjadi penjaga gawang fenomenal untuk Juve. Pencapaian pribadinya dilengkapi dengan sumbangsihnya dalam membantu Juve meraih trofi.
Piala Coppa Italia melengkapi pencapaian Buffon. Ini adalah trofi yang ke-22 dalam kariernya sebagai pemain profesional.
Atalanta bukanlah tim kacangan. Atalanta termasuk tim yang menggangu posisi Juventus di empat besar klasemen Liga Italia. Bahkan Atalanta sementara berada di posisi ke-2 klasemen.
Rupanya, para pemain tahu memberikan yang terbaik untuk Buffon yang berada di mistar gawang pada laga ini. Trofi Coppa Italia menjadi hadiah terakhir bagi Buffon.
Tak tanggung-tanggung, Buffon pun melengkapi pelbagai pencapaian selama berkarier bersama Juve. Dia sudah bermain 684 laga dan meraih 21 trofi dalam kariernya sebagai pemain sepak bola.
Dia akan pergi dari Juve sebagai salah satu legenda yang harus dikenang. Belum pasti apakah Buffon akan gantung sepatu ataukah pergi ke klub lain. Yang pasti mantan kiper timnas senior Italia ini akan mengakhiri masanya berseragam Juve di akhir musim ini.
Musim ini, Buffon tidak tampil regular. Lebih sebagai kiper pelapis dari Wojciech Szczesny. Total 13 laga yang dilakonkan oleh Buffon musim ini. Jumlah laga yang dilakonkan Buffon ini sudah menandakan bahwa dia harus siap menerima kenyataan untuk ditepikan.
Pilihan untuk pergi dari Juve adalah pilihan tepat. Masanya mendekati titik akhir. Walau demikian, Buffon pergi dengan kebanggaan. Dia sudah memberikan banyak hal untuk Juve.
Patutnya, Juve yang berterima kasih kepada kiper gaek ini. Kontribusi dan jasa Buffon telah menempatkan Juve sebagai tim elit hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H