Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dedikasi Luis Suarez di Antara Kesalahan Besar Barcelona dan Isu Kepergian Zidane

17 Mei 2021   08:17 Diperbarui: 17 Mei 2021   08:25 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekalahan Barcelona dari Celta Vigo (1-2) memupus asa tim Catalonia ini meraih trofi La Liga Spanyol pada musim ini. Pertarungan untuk meraih trofi pun hanya meninggalkan dua tim. Atletico Madrid dan Real Madrid.

Laga terakhir pada musim ini akan menjadi penentu. Hasil seri yang diraih kedua tim bisa menempatkan El Real sebagai juara. Pasalnya, El Real unggul head to head dengan Atletico Madrid. Makanya, Atletico Madrid harus meraih kemenangan pada laga terakhir kontra Valladolid. 

Pencapaian Atletico patut diapresiasi. Tim yang dilatih Simeone ini kembali berhasil mematahkan kekuatan 2 raksasa. Juga, ini meruntuhkan pandangan bahwa La Liga Spanyol hanya kepunyaan dua tim, yakni Real Madrid dan Barcelona. 

Atletico Madrid berhasil mengatasi ketidakstabilan mereka pada beberapa laga terakhir. Atletico patut bersyukur karena Barcelona yang sebenarnya mampu menggeser mereka di tempat pertama harus berhadapan dengan hasil negatif di lima pertandingan terakhir. 

Keberhasilan Atletico tak lepas dari peran Luis Suarez. Striker gaek ini langsung tancap gas di musim pertamanya di Atletico. 

Pencapaian Suarez ini seolah membuat Barca gigit jari. Suarez yang mempunyai pengaruh besar di lini depan Barca dibiarkan pergi. Lionel Messi tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kepergian dari sahabat terbaiknya itu. 

Kekecewaan Messi bisa membahasakan kesalahan terbesar Barcelona. Kesalahan terbesar Barca yang paling pertama adalah menjual Suarez ke tim pesaing. 

Tak masalah membiarkan Suarez pergi. Akan tetapi, menjadi persoalan besar ketika Suarez dibiarkan pergi ke tim pesaing. Alih-alih ingin menjauhkan Suarez dari tim, malah Suarez sendiri menjadi mimpi buruk bagi Barca di Liga Spanyol. 

Suarez langsung meluluhlantakan hati Simeone. Pilihannya tepat ketika merekrut Suarez. Suarez belum habis sebagaimana yang dipikirkan oleh manajemen Barca di bawah era Bartomeu. 

Bahkan kehadiran Suarez di Atletico meminggirkan keberadaan Diego Costa. Kontrak Costa pun tidak diperpanjang pihak klub. Sebaliknya Suarez diberi tempat penting di lini depan Atletico.  

20 gol yang diciptakan oleh mantan pemain Barca ini merupakan kontribusi yang sungguh luar biasa untuk Atletico. Termasuk gol yang tercipta di menit-menit akhir kontra Osasuna dini hari tadi. Gol di menit-menit akhir ini memantapkan Atletico di puncak dan tidak membiarkan El Real untuk mengkudeta klasemen yang juga menang dalam laga krusial kontra Atheletic Bilbao. 

Tinggal satu laga Atletico dinobatkan sebagai juara La Liga musim ini. Laga terakhir musim ini. Atletico akan berhadan dengan Valladolid yang berupaya untuk mengamankan tempat di La Liga Spanyol. Makanya, laga ini tidak akan berlangsung gampang. 

Sumbangsih Suarez untuk calon juara La Liga Spanyol seolah menjadi pedang tajam yang menghayat Barca yang masih mengharapkan Messi di lini depan. 

Bisa saja penyeselan bertiup di langit Camp Nou. Mantan pemain yang dipandang "tak berguna" ternyata masanya belum habis total . Keberhasilan Suarez membahwa Atletico seolah mengolok Barca yang malah terancam akan menghuni posisi ke-4 klasemen La Liga Spanyol. 

Juga, keberhasilan Atletico ikut menggoyangkan tempat Zidane di Real Madrid. Kabar tidak sedap bertiup dari pelatih yang berhasil membawa Madrid juara Liga Champions tiga kali berturut-turut. 

Kabarnya Zidane akan mengakhiri kontraknya bersama Real Madrid pada musim ini. Tentu saja, pemutusan ini tak lepas dari hasil yang diraih oleh El Real pada musim ini. Peluang tanpa gelar sementara menghantui tim ibukota Spanyol ini. 

Pada satu titik, membiarkan seorang pelatih pergi karena nihil gelar dan membuka tempat untuk pelatih baru bisa menjadi jalan untuk memperbaharui tim. Jalan keluar untuk Zidane bisa membuka peluang untuk membaharui kondisi El Real saat ini. 

Pada titik lain, langkah ini tidak serta merta sukses. Toh, Zidane pernah meninggalkan El Real 2018 dan kemudian dipanggil lagi. Zidane dipanggil pulang ketika El Real tidak tampil maksimal di bawah dua pelatih berbeda. 

Terang saja, saat kembali melatih El Real, Zidane berhasil mengantarkan anak-anak asuhnya meraih trofi La Liga Spanyol. Musim ini pun tak terlalu buruk untuk Madrid di bawah kendali Zidane. Pasalnya, Zidane tidak mempunyai ruang lebar untuk mendatangkan pemain baru yang bisa menguatkan timnya. 

Isu kepergian Zidane mengencang seturut hasil yang diperoleh El Real pada musim ini. Seperti kebetulan dengan isu ini, gol Luis Suarez di menit-menit akhir kontra Osasuna seolah menutup peluang bagi Real Madrid meraih trofi dan ikut mengamini kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Barca pada musim ini.

Salam

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun