Berbicara tentang tradisi, pikiran kita selalu terarah tentang sesuatu yang berasal dari masa lampau. Hal itu masih dilakukan hingga saat ini dan bisa diteruskan di waktu yang akan datang.
Keseharian kita pun tak lepas dari tradisi. Ada pelbagai tradisi melingkupi hidup kita. Bahkan tradisi juga menjadi semacam kompas yang mengarahkan kita bagaimana bersikap dalam sebuah komunitas.
Dunia sepak bola pun tak luput dari tradisi. Salah satu tradisi yang masih dihidupi di arena sepak bola adalah aksi guard of honour.
Dalam sepak bola, aksi guard of honour biasa diberikan oleh sebuah tim untuk tim lawan yang berhasil menjadi juara dari sebuah kompetesi tertentu. Biasanya, sebuah para pemain sebuah tim membentuk dua barisan dan kemudian mereka memberikan aplaus untuk tim kampiun yang memasuki lapangan hijau.
Paling tidak, ada dua kejadian guard of honour terjadi di kancah sepak bola Eropa dalam sepekan terakhir ini.
Di Liga Italia, Inter Milan yang berhasil menyabet Scudetto disambut oleh para pemain Samprodia saat skuad Inter memasuki lapangan. Bahkan pelatih Sampdoria, Claudio Ranieri ikut memberikan aplaus atas apa yang telah dicapai oleh Inter di Serie A Italia.
Cukup menarik aksi guarf of honour terjadi di Italia. Pasalnya, tradisi ini begitu kental di Liga Inggris. Hal ini tak lepas dari ide Claudio Ranieri yang pernah melatih di Inggris.Â
Selain itu, Manchester City yang berhasil menjadi kampiun Liga Inggris pada pekan ini. Man City mendapat guard of honour dari para pemain Newcastle saat kedua tim bertemu dalam lanjutan Liga Inggris malam tadi.
Sejauh ini, aksi guard of honour bukanlah kewajiban. Tak sedikit klub yang juga menolak untuk melakukan hal itu. Salah satu alasannya adalah rivalitas di antara klub. Â
Contohnya, Barcelona pernah menolak melakukan guard of honour untuk rival abadinya, Real Madrid. Saat itu El Real berhasil menjadi juara piala antar klub.
Kendati guard of honour adalah sebuah tradisi, namun pihak klub tidak mewajibkan diri untuk melakukannya. Setiap keputusan untuk melakukan guard of honour atau tidak masih bergantung kepada klub yang bertemu dengan kampiun.