Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antara Pep Guardiola dan Thomas Tuchel, Teman Lama Rasa Rivalitas Baru?

9 Mei 2021   06:15 Diperbarui: 9 Mei 2021   07:09 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pep Guardiola, pelatih Manchester City dan Thomas Tuchel, pelatih Chelsea. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Guardiola sendiri sudah berhadapan dengan beberapa rivalitas sesama pelatih. Rivalitas Pep dengan Jose Mourinho termasuk yang paling fenomenal.

Di Liga Inggris, Pep juga mempunyai rekam jejak bersaing dengan Jurgen Klopp. Akan tetapi, persaingan itu menjadi hambar ketika performa Liverpool menurun di beberapa bulan terakhir.

Kehadiran Tuchel seolah memberikan persaiangan tersendiri bagi Pep. Sebenarnya, Pep dan Tuchel pernah bersua saat keduanya masih menjadi pelatih di Bundesliga Jerman. Namun, Tuchel tak sekalipun menang saat bertemu Pep yang melatih Bayern Munchen.

Tuchel membawa warna baru bagi Chelsea. Chelsea berubah menjadi tim yang cukup solid. Timo Werner, Hakim Ziyech, Havertz, dan Christian Pulisic diubah menjadi lini serang yang cukup berbahaya. Belum lagi, N'golo Kante yang berubah menjadi jenderal lapangan yang tak kenal lelah.

Selain itu, Tuchel mengubah lini belakang yang terbilang solid. Dari 24 laga yang telah dilakonkan oleh Tuchel, Chelsea berhasil menjaga 18 laga tanpa kebobolan.

Pencapaian ini tentu saja bisa membuat Guardiola berpikir untuk memanfaatkan lini serangnya yang lebih mengandalkan para gelandang. Mendobrak lini Chelsea bukanlah pekerjaan yang gampang saat Pep bertemu Tuchel di Liga Champions.

Laga kontra Man City dan Chelsea menunjukkan rivalitas baru di Liga Inggris. Hasil laga dini hari mempertajam pertemuan kedua klub di final Liga Champions di Istanbul. Tentunya, kedua pelatih mempunyai bayangan tentang taktik yang mesti dimainkan pada final Liga Champions setelah 2 kali bertemu.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun