Guardiola sendiri sudah berhadapan dengan beberapa rivalitas sesama pelatih. Rivalitas Pep dengan Jose Mourinho termasuk yang paling fenomenal.
Di Liga Inggris, Pep juga mempunyai rekam jejak bersaing dengan Jurgen Klopp. Akan tetapi, persaingan itu menjadi hambar ketika performa Liverpool menurun di beberapa bulan terakhir.
Kehadiran Tuchel seolah memberikan persaiangan tersendiri bagi Pep. Sebenarnya, Pep dan Tuchel pernah bersua saat keduanya masih menjadi pelatih di Bundesliga Jerman. Namun, Tuchel tak sekalipun menang saat bertemu Pep yang melatih Bayern Munchen.
Tuchel membawa warna baru bagi Chelsea. Chelsea berubah menjadi tim yang cukup solid. Timo Werner, Hakim Ziyech, Havertz, dan Christian Pulisic diubah menjadi lini serang yang cukup berbahaya. Belum lagi, N'golo Kante yang berubah menjadi jenderal lapangan yang tak kenal lelah.
Selain itu, Tuchel mengubah lini belakang yang terbilang solid. Dari 24 laga yang telah dilakonkan oleh Tuchel, Chelsea berhasil menjaga 18 laga tanpa kebobolan.
Pencapaian ini tentu saja bisa membuat Guardiola berpikir untuk memanfaatkan lini serangnya yang lebih mengandalkan para gelandang. Mendobrak lini Chelsea bukanlah pekerjaan yang gampang saat Pep bertemu Tuchel di Liga Champions.
Laga kontra Man City dan Chelsea menunjukkan rivalitas baru di Liga Inggris. Hasil laga dini hari mempertajam pertemuan kedua klub di final Liga Champions di Istanbul. Tentunya, kedua pelatih mempunyai bayangan tentang taktik yang mesti dimainkan pada final Liga Champions setelah 2 kali bertemu.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H