Relasi bertetangga selalu berhubungan dengan kerja sama. Ada kegiatan-kegiatan yang membutuhkan keterlibatan dari orang-orang sekomunitas.
Keterlibatan aktif merupakan poin plus dalam relasi bertetangga. Keterlibatan itu membuat kita menjadi nampak di antara orang lain dan bukannya hilang dalam komunitas.
Keterlibatan aktif dalam kegiatan bersama juga merupakan jalan kita bergaul. Kita bisa mengenal tetangga kita lewat kebersamaan yang kita bangun. Semakin dekat dan aktif kita bergaul, semakin kuat persaudaran di antara kita. Â
Namun, kalau kita tidak aktif, kecenderungannya kita terlupakan dan tidak dipedulikan. Menjadi persoalan kalau kita tidak aktif dan malah hanya tahu berkomentar dengan apa yang terjadi di komunitas. Pada titik seperti ini kita membangun diri kita menjadi tetangga yang menyebalkan.
Ujung-ujungnya, kita dijauhi. Akibat lanjut, kita siap diri kalau tidak ada tetangga yang mau mendekati kita kalau kita menghadapi kesusahan.
Kita tidak bisa menghindari diri dari kehidupan bertetangga. Bagaimana pun, kita membutuhkan tetangga dalam relasi harian kita.
Kita pun memerankan diri sebagai tetangga. Agar kita tidak menjadi tetangga yang menyebalkan, kita perlu menunjukkan diri sebagai tetangga yang baik hati dalam kehidupan bersama. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H