Merasa diri terancam karena karier seorang istri seharusnya dihapus dari pikiran. Lebih baik melihat keberhasilan seorang istri sebagai kekayaan dalam hidup berumah tangga.
Karier istri maju dan meningkat, suami pun harus berbahagia dengan kenyataan itu. Sekiranya, seorang suami juga perlu belajar dari istrinya bagaimana mencapai karier yang sukses.
Â
Kedua, Dukung Istri dengan Aksi Positif
Relasi suami dan istri harus diwarnai oleh dukungan. Dukungan timbal balik. Dukungan di antara satu sama lain tanpa kepentingan tertentu. Ketika karier istri meningkat, suami perlu mendukung dengan aksi positif.
Misalnya, sebagian pekerjaan rumah tangga perlu diambil alih oleh suami tanpa merasa menjadi lebih rendah daripada istri. Jika sama-sama bekerja, pekerjaan rumah tangga dibagi rata.
Hal ini merupakan upaya untuk mendukung istri agar dia tidak terbebankan antara situasi rumah dan karier yang sementara digeluti.
Tetangga saya di Filipina beristrikan seorang guru. Dia sudah lama menganggur selepas pekerjaannya di luar negeri. Tinggal saja di rumah.
Setiap pekerjaan rumah dia ambil. Mulai dari cuci baju, masak, dan antar jemput istrinya ke sekolah.
Tidak menjadi masalah. Malahan, relasi terlihat akrab. Istrinya bisa fokus dengan pekerjaannya, apalagi di tengah masa pandemi tanpa dibebankan oleh situasi rumah. Suaminya yang sudah lama meninggalkan pekerjaannya di luar negeri mengambil peran di rumah.
Suaminya mengambil cara-cara yang positif dalam mendukung istrinya. Dengan cara-cara ini, istrinya bisa fokus dengan pekerjaannya. Ujung-ujungnya, relasi di antara keduanya berjalan baik dan tanpa konflik.
Ketiga, Selalu Apresiasi Karier dan Pekerjaan Seorang Istri
Kadang-kadang di halaman media sosial, saya mendapatkan postingan suami yang mengapresiasi karier dan pencapaian istri mereka. Beberapa di antaranya mempunyai karier yang lebih rendah daripada yang dimiliki oleh para istri mereka.