Makanya, perjamuan terakhir bukan sekadar kesempatan terakhir Tuhan Yesus berada dengan para murid. Namun, ini juga menjadi momen di mana Yesus mengajarkan para murid pada bagaimana mereka harus menjalankan tugas mereka kalau Yesus pergi dari antara mereka. Paling tidak, mereka menjadi murid yang bisa melayani siapa saja.
Landasan pelayanan perjamuan terakhir pun menjadi landasan cara hidup dari pemimpin agama Katolik. Sekiranya, teladan yang telah ditinggalkan Tuhan Yesus hidup lewat cara hidup para pemimpin agama sampai saat ini. Jadi, teladan itu pun tidak diperuntuhkan untuk ke-12 murid yang hidup di masa hidup Yesus.
Landasan pelayanan pun itu hidup sampai saat ini. Pelayanan Yesus yang dinyatakan di perjamuan terakhir menyata lewat cara hidup umat, terlebih khusus para pemimpin agama. Para pemimpin agama sekiranya menunjukkan sikap sebagai pelayan yang rendah hati sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Tuhan Yesus.
Hari Kamis Putih ini, umat Kristen Katolik akan memperingati pengalaman perjamuan terakhir Yesus dan para murid-Nya. Pengalaman itu bukan sekadar catatan sejarah dari masa lampau. Perjamuan itu benar-benar hidup sampai saat ini lewat persatuan umat dalam merayakan misa dan cara hidup umat yang percaya dalam rupa pelayanan yang rendah hati di antara satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H