Cristiano Ronaldo menjadi sasaran tembak setelah Juventus tersingkir dari Liga Champions (10/3/21). Meski Juventus menang saat menjamu Portu di Turin, namun akumulasi gol tandang  lebih menguntungkan Portu melaju ke babak selanjutnya. Dalam laga itu, C. Ronaldo tampil di bawah ekspetasi sebagai pemain yang bisa membawa Liga Champions ke Turin.Â
C. Ronaldo didatangkan dari Real Madrid dengan salah satu target untuk meraih Liga Champions. Tiga musim berlalu. Target itu belum tercapai.Â
Sementara itu, usia C. Ronaldo tidak lagi muda. 36 tahun. Berbarengan dengan usia yang makin bertambah, C. Ronaldo juga harus siap menghadapi kenyataan untuk dibiarkan pergi dari Turin.Â
Kabar kepergian C. Ronaldo mengencang setelah Juventus tersingkir dari Liga Champions. Investasi Juve pada pemain yang pernah meraih 6 Baloon D'or terlihat tidak berhasil kalau menimbang pencapaian Juventus di Liga Champions. Rupanya, tuah C. Ronaldo di Liga Champions seperti yang pernah ditampilkannya di Real Madrid tak terjadi di Juventus.Â
Selain spekulasi kepergian C. Ronaldo dari Juventus, pelbagai kritik mengarah ke pemain timnas Portugal itu. Alessandro del Piero, mantan pangeran Juventus, ikut berkomentar. Komentar del Piero terbilang tajam.Â
Menurut del Piero, C. Ronaldo sepertinya mengkhianati Juventus (11/3/21) ketika melihat penampilan C. Ronaldo dalam laga kontra Portu. C. Ronaldo gagal memenuhi harapan untuk membawa Juventus ke perempat final Liga Champions. Kegagalan ini pun tidak memenuhi harapan Juventus untuk meraih trofi Liga Champions pada musim ini.Â
Kritik yang dilontarkan kepada C. Ronaldo bukannya melemahkan performa C. Ronaldo di lapangan hijau. Dalam lanjutan liga Serie A Italia kontra Cagliari, C. Ronaldo berhasil mencetak hatrick. Lebih menakjubkan bahwa C. Ronaldo berhasil mencetak hattrick itu dalam 30 menit. Ini pun menjadikan C. Ronaldo sebagai pemain pertama dalam sejarah Serie A Liga Italia untuk melakukan hal itu.Â
Tiga gol yang dicetak oleh C.Ronaldo menempatkannya sebagai top skorer sementara liga Italia. Secara individual, torehan golnya bertambah. 770 gol di semua kompetesi. Sebuah pencapaian pribadi yang sangat luar biasa sebagai seorang pesepakbola. Â
Pencapaian pribadi ini seolah membungkam kritik yang dilontarkan kepadanya setelah Juve tersingkir dari Liga Champions. Akan tetapi, pencapaian pribadi ini belum tentu memuaskan hati para suporter. Suporter lebih tertarik untuk melihat pemain besar seperti C. Ronaldo memberikan sesuatu yang diharapkan oleh tim, dan bukannya hanya mencari keberhasilan pribadi.Â
Tiga gol yang dicetak C. Ronaldo tidak serta merta menghapus luka suporter yang tergeser dari Liga Champions. Bahkan pencapaian itu bisa dianggap sinis. Dalam mana, C. Ronaldo yang hanya gemilang di level domestik, namun tak bertaji di level Eropa. Ungkapan sinis seperti ini bisa membuat klub untuk melapangkan kepergian C. Ronaldo ke klub lain.
Pasalnya, ambisi Juventus lebih pada trofi Liga Champions. Juve sangat sulit tergoyangkan di Liga Italia. Pengecualian mungkin pada musim ini. Di mana, Inter Milan yang sudah unggul 9 poin dengan tempat ke-2 di klasemen liga.Â
Selebihnya, Juve telah menjadi langganan juara Seri A. Mimpi untuk meraih trofi Liga Champions merupakan jalan untuk menguatkan posisi Juve sebagai tim besar di Eropa. C. Ronaldo menjadi target untuk mewujudkan mimpi itu.Â
Namun, mimpi itu tidak menjadi kenyataan. Tiga musim C. Ronaldo sudah berada di Turin. Namun, Juve belum keluar dari bayang-bayang kegagalan di Liga Champions. Makanya, mendatangkan C. Ronaldo ke Juventus bukanlah solusi untuk meraih Liga Champions. Menjualnya pun bisa menjadi pilihan yang tidak merugikan klub.Â
Hatrick Ronaldo kontra Cagliari bisa saja terlambat menenangkan hati suporter. Suporter tidak hanya menginginkan pencapaian pribadi dari seorang pemain, tetapi yang paling penting pencapaian klub yang bisa diraih lewat kontribusi pribadi seorang pemain, seperti C. Ronaldo. Dengan kata lain, hatrick C. Ronaldo barangkali sudah terlambat untuk menenangkan hati suporter yang sudah lama bermimpi pada trofi Liga Champions.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H