Kendati demikian, situasi Barca di liga domestik berbeda. Jumlah poin dengan Atletico Madrid sudah terpangkas 6 poin. Masih ada peluang untuk bisa mengejar Atletico Madrid. Toh, Atletico kadang kala bermain tidak konsisten.
Lalu, Barca sementara berada di final Copa del Rey. Ini berkat kemenangan dramatis di leg kedua kontra Sevilla. Berada di final Copa del Rey bisa membuat Barca terhibur di akhir musim. Ini pun bisa menjadi penghiburan tersendiri bagi Messi yang memilih untuk bertahan di Barca pada musim ini.
Kendati demikian, spekulasi mencuat bahwa musim ini juga merupakan akhir dari La Pulga, julukan untuk Messi, di Camp Nou. PSG dan Man City menjadi klub yang difavoritkan untuk mendatangkan Messi. Pasalnya, tim-tim ini mempunyai kekuatan uang yang bisa menjawabi kebutuhan Messi.
Namun, situasi mulai berbeda ketika Joan Laporta terpilih lagi menjadi presiden Barca pada bulan ini. Sebelumnya, Juan Laporta mempunyai pengalaman bermakna dengan Messi.
Kabarnya, ayah Messi yang sekaligus agennya, Jorge Messi membatalkan pertemuan dengan pihak PSG di Paris (tribuna.com 11/3/21). Jorge Messi ingin berbicara dan bernegosiasi dengan Laporta tentang masa depan Messi. Ini bisa menandakan bahwa Barca mempunyai peluang besar mengamankan Messi di Camp Nou.
Tentu saja, negosiasi ini  bergantung pada program dan rencana kerja Laporta di Barca. Pada masa lalu, catatan Laporta tak diragukan lagi. Messi yang datang dari akademi La Massi menjadi salah satu bagian dari proyek Laporta di masa lalu.
Ditambah lagi, keberhasilan Laporta mendatangkan beberapa pemain hebat yang menunjang skuad Barca. Jadinya, Barca tampil gemilang di Spanyol dan di Eropa.
Messi juga tidak muda lagi. 34 tahun. Namun, kemampuannya belum habis. Masih ada banyak hal yang bisa diberikan Messi di Camp Nou.
Tak heran, Laporta sangat menjamin para suporter untuk mengamankan Messi kalau dia terpilih menjadi presiden. Negosiasi antara Laporta dan kubu Messi bisa menentukan nasib Messi. Dengan ini, kendati Barca tergeser dari Liga Champions, nasib Messi masih jelas berada di Camp Nou. Â
Tentu saja, mengamankan Messi tidak segampang membalikkan telapak tangan. Laporta harus menunjukkan negosiasi yang jelas dengan kubu messi. Dengan itu, Laporta bisa memberikan jaminan bahwa ketika Messi bertahan, peluang untuk mencapai juara di trofi-trofi besar terbuka lebar.
Tersingkirnya C. Ronaldo dan Messi dari Liga Champions ikut mempengaruhi nasib mereka di klub mereka masing-masing. Ini menunjukkan setiap pesepak bola ada masanya. C. Ronaldo dan Messi harus siap menghadapi masa-masa akhir dari karir mereka, walaupun itu harus berhadapan situasi yang sangat sulit.