Sebagaimana beberapa musim terakhir, Bale juga terlihat gagal memenuhi ekspetasi pelatih. Akibatnya, Bale pun sudah mulai menghuni bangku candangan di Tottenham. Jadinya, Bale yang dipinggirkan oleh Zidane di Real Madrid pun perlahan mulai juga tak dihiraukan oleh Jose Mourinho di Tottenham.
Ketika seorang Mourinho sudah mulai tidak percaya, pada saat itu pula sang pemain harus memikirkan nasibnya di klub. Antara tetap tinggal ataukah kembali ke klub asal.
Kembali ke klub asal bukanlah opsi yang baik apabila menimbang usia yang tidak muda lagi, yakni 31 tahun serta situasi, di mana kerap dibekap cedera. Besar kemungkinan Bale akan dipulangkan ke Real Madrid.
Maka dari itu, pergi ke klub lain, dan bahkan liga lain menjadi opsi terakhir. Opsi terakhir menjadi solusi sembari menanti akhir dari karir sebagai seorang pesepakbola.
Gareth Bale datang ke Tottenham berupaya membuktikan diri jika Zidane sudah salah meminggirkannya ke bangku cadangan. Namun, upayanya itu tidak berjalan sesuai kenyataan. Daya magis yang pernah dipertunjukkan sewaktu berseragam Tottenham seolah hilang bersama masa tinggalnya di Real Madrid.
Musim kompetesi 2020/21 masih panjang. Bale masih mempunyai waktu untuk membuktikkan waktu yang tersisa.
Itu pun bergantung apakah Mou tidak berkeras hati untuk terus meminggirkannya, ataukah masih memberikannya peluang untuk bersinar. Dengan kata lain, saat ini nasib Bale berada di tangan Mou. Nasibnya akan sama sewaktu di Real Madrid apabila Bale tidak membutikkan kualitasnya kalau diturunkan oleh Jose Mourinho di Tottenham Hotspur.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H