Laga pekan ini bisa menjadi penentu dari nasib Liverpool. Antara keluar dari arena pacuan pengejar titel Liga Inggris ataukah tetap bertahan.
Terpelesetnya Liverpool barangkali membuat Man City tersenyum. Liverpool di bawah asuhan Jurgen Klopp kerap merepotkan banyak tim di Liga Inggris pada beberapa tahun terakhir. Dominasi Man City pun berakhir pada musim lalu.
Saat ini menjadi momen bagi Man City untuk merebut trofi Liga Inggris dari Anfield. Barangkali Man City perlu berwaspada pada MU yang menang besar kontra Southanptom (9-0) (3/2/21). Waspada agar tidak terpeleset. Andaikata pekan depan Man City tumbang di tangan Liverpool, MU menang, maka MU bisa saja naik ke puncak klasemen.
Berada di posisi ke-2 dengan jarak poin yang tipis dengan Man City, MU sekiranya tetap menjaga konsistensi. Secara umum, MU masih tampil tidak konsisten.
Terbukti, kekalahan di akhir bulan Januari (28/1/21) dari tim papan bawah Sheffield United. Seyogianya, MU gampang meraih kemenangan dalam laga ini. Namun, hal itu tidak menyata.
Kekalahan seperti ini tidak perlu terjadi lagi kalau MU mau terus menempet Man City hingga akhir musim. Paling tidak, MU juga perlu mempertahankan konsistensi sebagaimana yang ditampilkan oleh anak-anak asuh Pep Guardiola.
Pasukan Ole Gunnar Solksjaer tidak boleh kehabisan napas, seperti mengalami kekalahan. Konsistensi harus tetap dijaga. Tujuannya agar bisa terus menekan Man City di puncak klasamen Liga Inggris hingga berasa Man City juga mengalami kesialan.
Tanpa menampik keberadaan Leicester City di peringkat ke-3, MU mempunyai komposisi skuad yang bisa menciptakan konsistensi hingga akhir musim.
Ini bergantung pada Ole Gunnar Solksjaer menjaga keseimbangan tim. Bukan saatnya mengutak-atik tim. Sebaliknya ini menjadi kesempatan untuk mempertahankan tim yang kerap membawa kemenangan.
Man City barangkali tersenyum sumringah saat Liverpool terpeleset. Satu saingan sudah agak menjauh. Saat ini hanya berwaspada pada rival sekota, Manchester United.
Harapannya Manchester United tidak kehabisan napas hingga akhir musim. Sebagaimana Man City, MU harus tetap menjaga konsistensi hingga akhir musim agar jarak tetap sempit dengan Man City.