Maka dari itu, Risma terbilang realistis untuk menjadi salah satu calon kuat untuk mengimbangi Anies pada kontestasi Pilkada DKI 2022 mendatang. Tentunya, Risma perlu membangun kepercayaan masyarakat. Jakarta berbeda dengan Surabaya tentu saja.Â
Di tengah situasi seperti ini, Ibu Risma bisa memanfaatkan momentum untuk menggaet para pendukung lama Ahok. Itu pun bergantung restu dan kerja sama di antara kedua belah pihak. Apalagi jika Risma mau direstui oleh PDIP, dalam mana Ahok juga menjadi bagian dari partai ini.
Menggaet para pendukung setia Ahok bisa menjadi salah satu bekal Ibu Risma untuk berkontestasi di Pilkada DKI Jakarta. Kalau skenario ini terjadi, Anies pun perlu was-was. Terlebih lagi ketika beliau tidak mempunyai wakil yang angka popularitasnya tidak membantu untuk mendongkrak popularitasnya.Â
Penempatan Ibu Risma di bursa Pilkada DKI terbilang lebih di depan daripada kembalinya Ahok. Kinerja Ibu Risma tanpa rekam negatif di masa silam menjadi poin untuk menunjukkan diri di kontestasi politik di ibukota Jakarta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H