Mau tidak mau, dia harus memilih. Antara istri sah ataukah wanita simpanan. Namun, wanita simpanan menjadi pilihan.Â
Pilihan yang sangat menyakitkan. Pilihan yang memukul hati dan sekaligus raganya.Â
Bagaimana dengan empat orang anaknya? Persoalannya, ketika mereka belum mengetahui situasi yang terjadi. Apalagi usia mereka masih terbilang kecil. Masih membutuhkan sosok seorang ayah, yang bukan saja memenuhi kebutuhan material, tetapi sosok seorang ayah yang memenuhi kebutuhan psikis dan rohani.
Namun, situasi menjadi berbeda. Ayah mereka memilih perempuan yang lain. Dia sudah mempunyai dua orang anak dan rela meninggalkan empat orang anak lainnya.Â
Barangkali situasi seperti pernah juga menimpa beberapa orang. Suami atau pun istri begitu lihai menyembunyikan relasi terlarangnya. Di balik itu sebenarnya efeknya sangat besar bagi pasangan. Tentu saja, sakit hati. Juga, ini berujung pada aksi yang merugikan diri sendiri sebagai cara untuk melampiaskan kekecewaan.Â
Bersyukur teman ini tetap tegar. Ketegaran yang luar biasa. Dia mampu memikul beban yang cukup berat. Empat orang anknya tetap tinggal bersama dirinya. Dia juga tetap berupaya untuk berusaha membiayai pendidikan anaknya, walaupun suaminya sudah memilih wanita simpanan.Â
Hidup tetap dijalankan. Empat orang anaknya masih mempunyai masa depan. Masa depannya sangat bergantung pada ketegaran hatinya memikul persoalan berat yang sementara dihadapinya saat ini.Â
Salam
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H