Oliver Giroud mencetak gol kemenangan bagi Chelsea di menit tambahan waktu (menit 91) dalam laga kontra Rennes. Gol ini pun berhasil membuat Chelsea meraih 3 poin dalam lanjutan babak kualifikasi grup Liga Champions. Langkah Chelsea ke babak 16 besar semakin lebar.
Kontribusi Oliver Giroud yang masuk sebagai pemain pengganti di babak ke-2 perlu diperhitungkan. Pemain yang kerap diduakan ini kembali memberikan kontribusi. Chelsea sebenarnya tampil dominan. Hanya saja, penyelesaian akhir terlihat mandek. Beruntung mereka mempunyai Giroud yang berhasil mencuri 3 poin penting.
Menariknya, pada musim ini striker timnas Perancis ini hanya bermain 127 menit bersama Chelsea. Artinya, Giroud hanyalah ditempatkan sebagai pemain pelapis dari beberapa striker Chelsea seperti pendatang baru musim ini Timo Werner dan anak muda Tammy Abraham. Persaiangan yang begitu ketat.
Kendati demikian, Giroud tak patah arang. Menjadi pelapis bukanlah alasan untuk tidak tampil baik. Giroud tetap menunjukkan profesionalitasnya. Karena ini, Giroud juga tetap mendapat tempat di timnas Perancis.
Sejauh ini Giroud sudah berhasil mencetak 42 gol bersama timnas Perancis. Bahkan Giroud sudah tercatat sebagai top skorer kedua di timnas Perancis setelah Thiery Henry (51 gol). Ini artinya Giroud hanya butuh 9 gol agar bisa menyamai Henry.
Peluang untuk menyamai Henry masih terbuka.Peluang itu bergantung pada kesempatan bermain di Chelsea. Jarang dimainkan di Chelsea bisa mempengaruhi kansnya bermain bersama timnas Perancis. Apalagi tahun depan Perancis akan bermain di Piala Eropa. Pastinya, Giroud ingin mendapat satu tempat di tim Ayam Jantan.
Makanya beredar kabar bila Giroud ingin pergi dari Chelsea pada transfer bulan Januari mendatang. Waktu bermain menjadi alasan kuat di balik niatnya itu.
Berhadapan dengan niat ini, Frank Lampard berhadapan dengan dilema besar. Kepergian Giroud bisa menjadi situasi yang sangat sulit. Betapa tidak, Giroud bukan sekadar pelapis biasa, tetapi striker yang kadang mengakhiri kebuntuhan tim di depan gawang.
Melansir berita dari metro.co.uk (24/11/20), Frank Lampard berjanji untuk memberikan waktu banyak bagi Giroud untuk bermain bersama Chelsea. Pemain yang sudah berusia 34 tahun memberikan alternatif pas saat Chelsea terlihat tumpul di depan gawang.
Pada saat ini, sangat sulit juga bagi Lampard untuk meminggirkan Tammy dan Werner. Keduanya bermain cukup baik. Lampard pun menyadari bahwa kedua pemainnya itu memberikan kontribusi yang cukup impresif bagi tim. Sebagai akibatnya, Giroud harus bersabar untuk dijadikan kedua.
Meski demikian, titik kesabaran acap kali ada batasnya. Terlebih lagi menimbang usianya yang sudah menginjakkan di 34 tahun. Sebelum mengakhiri karir, paling tidak bisa bermain untuk timnas terakhir kalinya. Walaupun itu harus berhadapan dengan situasi yang terjadi di Chelsea. Sebagai pelapis.
Meski kerap diduakan, rasa bermain bagi timnas tentu memberikan kontribusi lebih. Apalagi jika itu dibarengi dengan keberhasilan trofi. Menjadi bagian dari sejarah negara. Hal itu pun sudah dirasakan Giroud saat berhasil menjadi juara Piala Dunia 2018 di Rusia. Pasti rasanya beda menjadi bagian sejarah dari negara daripada klub.
Tak heran, Giroud berniat untuk pindah klub agar bisa membuktikan kepantasan dan kualiatasnya bermain di level tertinggi. Targetnya agar bisa bermain di tim nasional di kompetesi Piala Eropa tahun depan. Â Â
Karena situasi ini, Lampard tidak tutup mata. Mantan pemain Chelsea ini pun berjanji untuk memberikan banyak waktu bermain bagi Giroud.
Itu bisa terjadi ketika Chelsea berhadapan dengan jadwal yang padat di bulan Desember mendatang. Lampard melihat itu sebagai kesempatan untuk memberikan waktu bermain bagi Giroud (Goal.com 25/11/2020).
Lebih jauh, Lampard juga menaruh harapan besar kepada Giroud. Hal itu disampaikannya selepas laga kontra Rennes di kompetesi Liga Champions dini hari tadi. Â
Lampard melihat kualitas seorang Giroud. Bukan sekadar pelapis, tetapi pemain yang datang dari bangku cadangan dan memberikan kontribusi penting bagi klub. Makanya, sebagai pelatih Lampard pasti berhadapan dengan situasi yang dilematis.
Lampard mempunyai Tammy dan Timo di barisan depan. Dari sisi usia, mereka berada di depan Giroud. Penampilan mereka pun cukup baik, yang menyebabkan Lampard sulit meminggirkan mereka dari skuad utama.Â
Lampard berada di tengah situasi, di mana sangat sulit membahagiakan setiap pemain dengan memberikan porsi pemain yang mereka inginkan. Jadinya, yang lain harus setia menanti di bangku cadangan sembari menanti waktu yang tepat untuk diturunkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H