Dengan ini, klub Chelsea merasa tidak larut dalam penyesalan karena melepaspergikan Willian ke saingan mereka di liga Inggris, malah bersyukur karena Willian tampil di bawah standar di Arsenal.
Willian sendiri termasuk pemain Arsenal yang mendapat bayaran tertinggi. Tentu saja, bayaran ini dimaksudkan agar Willian bisa memberikan penampilan terbaik kepada klub. Akan tetapi, ketika bayaran ini berbanding terbalik, klub bisa merasa kecewa dan fans Chelsea kian senang. Ujung-ujungnya, Willian bisa mengikuti jejak Mesut Ozil yang sudah "dibekukan", walau berpenghasilan tinggi di klub. Â
Legenda Liverpool, John Barnes mempunyai pandangan berbeda tentang performa Willian pada beberapa laga terakhir. Menurutnya, ketidakkonsisten Willian lebih disebabkan oleh penampilan tim Arsenal secara umumnya. Arsenal, sebagai sebuah tim, tidak bermain baik. Dengan demikian, Willian tidak perlu disalahkan (metro.co.uk 13/10/2020).
Sejauh ini, Arsenal melorot ke posisi 11 klasemen sementara Liga Inggris. 4 kali menang dan 4 kali kalah dari 8 laga pekan Liga Inggris.
Padahal, di awal musim Arsenal tampil gemilang. Tak sedikit yang berprediksi Arsenal bisa menjadi kontender kuat peraih trofi Liga Inggris musim ini.
Namun, prediksi ini terasa terlalu cepat. Arsenal perlahan melempem. Masuk pekan ke-8, Arsenal sudah keluar dari 10 besar klasemen sementara Liga Inggris.
Persoalan yang terjadi pada Arsenal di beberapa tahun terakhir seolah kembali bersemi pada musim ini. Dengan ini, bukan saja Willian yang patut mendapat sorotan, bahkan sang pelatih Mikel Arteta. Apabila permainan Arsenal tidak dibenahi, pintu keluar bagi Arteta bisa terbuka lebar.
Pada lanjutan Liga Inggris pekan ini, anak-anak asuh Arteta akan berhadapan dengan Leeds United (23/10). Laga yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Â
Leeds United yang baru dipromosikan di Liga Inggris beberapa kali merepotkan tim-tim besar. Maka dari itu, Arsenal juga patut waspada. Kalau tidak, kekalahan besar 0-3 yang dialami dalam kontra Aston Villa (9/11/2020) akan terjadi lagi. Â
Sebagaimana Willian, Arsenal juga tampil tidak konsisten. Ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi Mikel Arteta. Sebagaimana yang terjadi pada pelatih-pelatih  sebelumnya, batas kesabaran klub selalu ada. Jadi, sebelum batas kesabaran hilang, mau tidak mau Mikel Arteta harus segera membenahi performa Arsenal secara umum, termasuk mengembalikan kemampuan terbaik dari Willian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H