Penampilan Willian (32 tahun) musim lalu 2019/20 bersama Chelsea tetap meyakinkan. Di balik upaya pelatih Chelsea, Frank Lampard mengorbitkan talenta-talenta muda, Willian tetap mendapat tempat penting di skuad Chelsea. Salah satunya adalah kepercayaan untuk selalu mengambil tendangan bebas dan dari titik penalti.
Pengaruh Willian di Chelsea tak diragukan lagi. Tujuh musim berseragam The Blues pastinya sudah membuatnya mengenal klub itu dengan baik.
Karenanya, Chelsea masih ngotot untuk memperpanjang kontrak dari pemain timnas Brasil ini. Rupanya kontrak yang ditawarkan Chelsea kurang menggiurkan dengan apa yang ditawarkan oleh Arsenal. Karena ini, Chelsea harus merelakan salah satu aset berharganya itu ke saingannya Liga Inggris. Arsenal.
Jadilah, Willian aset baru Mikel Arteta. Barangkali bagi kubu Chelsea sangat sulit untuk menerimanya, tetapi kenyataan harus dihadapi.
Beruntungnya, di awal musim Chelsea begitu royal mengincar beberapa pemain muda. Kepergian Willian bisa diisi dengan kehadiran pemain baru, walau mereka pun harus butuh waktu untuk beradaptasi.
Arsenal sendiri seolah mendapat durian runtuh dari kehadiran Willian yang datang dengan status bebas transfer. Tidak hanya itu. Willian langsung tancap gas.
Pada penampilan perdana, Willian langsung memuaskan hati fans Arsenal dalam laga kontra Fulham. Tidak tanggung-tanggung, Willian mencatatkan dua assist dalam laga tersebut. Â
Pelatih Arsenal Mikel Arteta tidak luput memuji penampilan dan pengaruh Willian di Arsenal. Melansir berita dari Goal.com (29/10/2020), Arteta menyatakan bahwa pengalaman Willian bisa menjadi dorongan baginya untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya di Arsenal.
Akan tetapi, perlahan pengaruh Willian mulai luntur. Sejauh ini, Willian tak sekalipun mencatatkan namanya dalam daftar pencetak gol dan assist. Willian mandek.
Ketidakkonsisten Willian berbarengan dengan penampilan buruk Arsenal. Taji Arsenal juga mulai redam. Dalam laga kontra Aston Villa (9/11/2020), Arsenal mendapat kritikan pedas. Willian juga tampil di bawah standar terbaik.
Melihat ini, tidak sedikit fans Chelsea ikut mengolok Willian. Beberapa di antaranya menyatakan kalau merasa berterima kasih kepada Arsenal karena telah mengambil Willian dari Chelsea (bdk. Givemesport.com 9/11/2020).
Penampilan Willian yang tidak impresif ini tentu mengundang cemohan dari fans Chelsea. Pasalnya, bukannya Chelsea tidak mau memperpanjang kontraknya. Hanya Willian lebih tertarik pada tawaran Arsenal.
Pernyataan fans Chelsea ini kian beralasan menimbang pengganti Willian mulai tancap gas bersama Chelsa. Hakim Ziyech yang didatangkan dari Ajax pada awal musim ini mulai menunjukkan performa yang menjanjikan pada beberapa pentandingan terakhir.
Dengan ini, klub Chelsea merasa tidak larut dalam penyesalan karena melepaspergikan Willian ke saingan mereka di liga Inggris, malah bersyukur karena Willian tampil di bawah standar di Arsenal.
Willian sendiri termasuk pemain Arsenal yang mendapat bayaran tertinggi. Tentu saja, bayaran ini dimaksudkan agar Willian bisa memberikan penampilan terbaik kepada klub. Akan tetapi, ketika bayaran ini berbanding terbalik, klub bisa merasa kecewa dan fans Chelsea kian senang. Ujung-ujungnya, Willian bisa mengikuti jejak Mesut Ozil yang sudah "dibekukan", walau berpenghasilan tinggi di klub. Â
Legenda Liverpool, John Barnes mempunyai pandangan berbeda tentang performa Willian pada beberapa laga terakhir. Menurutnya, ketidakkonsisten Willian lebih disebabkan oleh penampilan tim Arsenal secara umumnya. Arsenal, sebagai sebuah tim, tidak bermain baik. Dengan demikian, Willian tidak perlu disalahkan (metro.co.uk 13/10/2020).
Sejauh ini, Arsenal melorot ke posisi 11 klasemen sementara Liga Inggris. 4 kali menang dan 4 kali kalah dari 8 laga pekan Liga Inggris.
Padahal, di awal musim Arsenal tampil gemilang. Tak sedikit yang berprediksi Arsenal bisa menjadi kontender kuat peraih trofi Liga Inggris musim ini.
Namun, prediksi ini terasa terlalu cepat. Arsenal perlahan melempem. Masuk pekan ke-8, Arsenal sudah keluar dari 10 besar klasemen sementara Liga Inggris.
Persoalan yang terjadi pada Arsenal di beberapa tahun terakhir seolah kembali bersemi pada musim ini. Dengan ini, bukan saja Willian yang patut mendapat sorotan, bahkan sang pelatih Mikel Arteta. Apabila permainan Arsenal tidak dibenahi, pintu keluar bagi Arteta bisa terbuka lebar.
Pada lanjutan Liga Inggris pekan ini, anak-anak asuh Arteta akan berhadapan dengan Leeds United (23/10). Laga yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Â
Leeds United yang baru dipromosikan di Liga Inggris beberapa kali merepotkan tim-tim besar. Maka dari itu, Arsenal juga patut waspada. Kalau tidak, kekalahan besar 0-3 yang dialami dalam kontra Aston Villa (9/11/2020) akan terjadi lagi. Â
Sebagaimana Willian, Arsenal juga tampil tidak konsisten. Ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi Mikel Arteta. Sebagaimana yang terjadi pada pelatih-pelatih  sebelumnya, batas kesabaran klub selalu ada. Jadi, sebelum batas kesabaran hilang, mau tidak mau Mikel Arteta harus segera membenahi performa Arsenal secara umum, termasuk mengembalikan kemampuan terbaik dari Willian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H