"Belgia adalah negara sangat kecil bila dipandang dari jumlah penduduk, tetapi ini sebuah negara besar dari sisi kemungkinan-kemungkinan," Roberto Martinez, pelatih tim nasional Belgia.
Pada tiga laga terakhir di level internasional, Belgia berhasil sapu bersih kemenangan. Termasuk mengalahkan timnas Inggris (2-0) (16/11/2020).Catatan kemenangan yang sangat mengagumkan.
Ini juga tidak lepas dari komposisi timnas Belgia saat ini. Pasalnya, sebagian besar nama yang ada di dalam skuad Belgia mempunyai peran penting di klub-klub yang mereka bela. Peran penting itu kadang mengharuskan mereka untuk bermain penuh. Efeknya bisa berupa kelelahan.
Kendati demikian, kelelahan dari level klub tidak nampak. Kevin De Bruyne, Eden Hazard, Romelu Lukaku dan Thibau Courtouis tetap menunjukkan komitmen mereka pada negara. Alhasil, Belgia menjadi tim yang tidak boleh dipandang lagi sebagai kuda hitam turnamen, tetapi favorit turnamen antara negara.
Belgia menjadi salah satu dari empat negara yang masuk partai final dari kompetesi liga antara negara Eropa. Pencapaian ini bukanlah sebuah kejutan. Pencapaian ini merupakan tanda-tanda kemajuan sepak bola Belgia beberapa tahun terakhir.
Tanda kemajuan yang sangat spektakuler adalah saat Belgia berhasil masuk semifinal sekaligus duduk pada tempat ke-3 pada Piala Dunia 2018. Pencapaian ini memberikan sukacita yang luar biasa bagi masyarakat Belgia yang hanya berpopulasi 11 juta penduduk ini.
Pencapaian ini pun memberi pesan kepada dunia sepak bola. Belgia bukan lagi kuda hitam yang datang memberikan kejutan. Belgia sudah dan akan menjadi favorit dari setiap turnamen yang akan mereka hadapi.
Faktor favorit dari turnamen ini tidaklah berlebihan. Betapa tidak, sebagian anak-anak asuh Roberto Martinez bermain di beberapa klub hebat di Eropa.
Dries Mertens (Napoli) dan Lukaku (Inter Milan) mempunyai pengaruh besar di klub dan di liga. Lalu dari Liga Inggris ada Toby Alherweireld, De Bruyne, Youri Tielemans dan Michy Batshuayi. Â Sementara di La Liga Spanyol ada Yannick Carrasco dan Eden Hazard. Tidak ketinggalan dari tanah Jerman seperti Axel Witsel, Thorgan Hazard, Thomas Meunier dan Koen Casteels.
Secara umum, para pemain ini tidak mendiami bangku cadangan di klub-klub yang mereka bela. Mereka mempunyai andil juga dalam permainan klub. Tentunya, efek dari sini adalah permaianan di level timnas.
Tak elak, karena komposisi skuad Belgia saat ini membuat banyak orang menyebut mereka sebagai generasi emas (golden generation). Akan tetapi, Lukaku menolak klaim itu. Lukaku lebih melihat jika timnya terdiri dari para pemain berbakat, dan mereka tidak melihat itu sebagai generasi emas.
Tahun depan, Belgia akan bermain di Piala Eropa. Pada turnamen ini, Belgia menjadi salah satu favorit kuat juara turnamen. Mereka bukan lagi kuda hitam yang dinantikan kejutannya.