Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Terlambat Tegas dan Mati Gaya di Hadapan Rizieq Shihab

17 November 2020   20:13 Diperbarui: 17 November 2020   20:19 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi ketika Rizieq Shihab bertemu dengan simpatisannya. Sumber foto: ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH via Kompas.com

Pihak kepolisian berani mencopot beberapa petinggi kepolisian yang bersentuhan langsung dengan kerumunan massa karena kehadiran RS. Mereka dicopot karena dinilai gagal berlaku tegas dalam menindak orang-orang yang menciptakan kerumunan massa, termasuk kerumunan massa karena kehadiran RS.

Tidak sampai di situ, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga ikut dipanggil pihak kepolisian. Beliau diminta untuk menjelaskan tentang kerumunan pada pesta pernikahan dan perayaan Maulid Nabi di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.  

Terlepas dari panggilan ini, hemat saya, kerumunan massa di bandara Soekarno-Hatta sebenarnya sudah bisa menjadi awal bagi pemerintah untuk mengantisipasi pelbagai kegiatan yang melibatkan RS. RS mempunyai pengikut yang tidak sedikit. Situasi ini perlu diantisipasi sedinih mungkin.

Apalagi, kepulangan RS juga dilatari oleh pernikahan puterinya. Namanya sebuah hajatan pernikahan, pastinya ada massa. Apalagi yang menikah adalah anak dari RS.

Bagaimana pun, kegiatan yang melibatkan RS bisa saja memberikan peluang untuk tercipta keramaian. Namun, terlihat pemerintah mati gaya untuk mencegat dan melarang aksi massa lainnya setelah insiden di bandara.

Mencermati hal ini, pemerintah seyogianya membatasi massa apabila pihak penyelenggara tidak mau menunda hajatan tersebut. Aturan harus ditegakkan tanpa pandang bulu.

Ketegasan pemerintah baru muncul setelah acara pernikahan. Terlihat terlambat.

Ketegasan yang terlambat dan mati gaya di hadapan RS?

Boleh jadi, ini soal pengaruh RS di mata masyarakat. Setelah lama berpisah, para simpatisannya tentu rindu untuk mendengar dan melihat langsung keberadaan lainnya.

Berlaku tegas tanpa mencermati situasi secara seksama hanya bisa menimbulkan ketegangan. Maka dari itu, situasi perlu dicermati sembari mencari solusi yang tepat.  

Walau pemerintah sudah berlaku tegas setelah beberapa kerumunan massa yang melibat RS, hemat saya, RS mempunyai pengaruh yang sangat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun