Bukan sekadar instruksi. Wilayah pekuburan juga dijaga ketat oleh pihak kepolisian dan aparat desa. Karena ini, masyarakat tidak bisa masuk ke wilayah pekuburan.
Satu-satunya alasan dari pelarangan ini adalah pemerintah berupaya untuk menghindarkan kerumunan. Kerumunan massa ini bisa jadi menjadi salah satu sebab dari penyebaran virus Korona. Terlebih lagi, penanganan virus Korona di Filipina juga belum begitu terkendali secara total.
Pekuburan ditutup sepekan. Ini tentu saja membuat masyarakat agak kecewa.
Kunjungan ke kuburan setiap 1 dan 2 November sudah menjadi tradisi yang terbangun lama di dalam cara hidup masyarakat Filipina. Pada saat instruksi pemerintah ini keluar, masyarakat mencari cara agar tetap berkunjung ke kuburan. Pun, pemerintah dan gereja ikut mencari cara agar bisa mengakomodasi tradisi masyarakat ini.
Ada yang melakukan kunjungan sebelum 29 November. Akan tetapi, itu juga diatur oleh pemerintah daerah. Kunjungan tidak boleh melibatkan massa yang berjumlah besar. Misalnya, kunjungan diatur menurut desa dan alokasi waktu hanya 3 jam per hari.
Juga, ada pula yang merencanakan kunjungan setelah 4 November. Aturannya juga jelas, di mana tidak boleh menyertakan massa dalam jumlah besar dan alokasi waktu yang sangat terbatas.
Semuanya ini dilakukan karena kunjungan ke kuburan sudah menjadi tradisi yang membangun iman mereka sebagai pengikut Kristen. Pandemi korona boleh menghambat tradisi mereka, tetapi iman mereka selalu mencari jalan agar tetap mengunjungi keluarga mereka yang telah meninggal dunia.
Tahun ini, kunjungan ke kuburan dilarang. Karena ini, tidak sedikit orang bertanya tentang apakah perayaan Natal di gereja tetap berlangsung ataukah tidak pada bulan Desember mendatang.
Perayaan natal di Filipina juga merupakan salah satu perayaan besar. Harapannya, perayaan natal tahun ini tidak menemui hambatan. Paling tidak, masyarakat tetap merayakan natal dalam nada sukacita, walau terbelenggu oleh pandemi korona.
Salam Kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H