Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemuda yang Terjebak di Kamar Biru

27 Oktober 2020   20:39 Diperbarui: 27 Oktober 2020   20:43 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biru. Demikian warna yang dicat pemuda itu di kamar kosnya setelah hanya baru dua bulan tiba di kota Karang. Kupang. Pilihan yang cukup misterius. Pasalnya, pemuda itu tidak memiliki satu pun baju berwarna biru.

Setelah mendapat ijin dari pemilik kos, dia mengecat kamar kosnya. Sendirian. Ukuran kamarnya tidak terlalu besar. 4 meter kali 4 meter.

Menurutnya, lebih nyaman dan betah untuk tinggal dan berada di sebuah kamar yang warna dindingnya biru. Dia percaya bahwa biru memberikan aura kenyamanan.

Pemilik kos mengiakan saja permintaannya. Malahan, pemilik kos senang.

Paling tidak mengurangi anggaran untuk merenovasi kamar-kamar yang selalu ditinggalkan dalam keadaan amburadul oleh mahasiswa-mahasiswa sebelumnya. Biasanya, saat ditinggalkan, dinding kamar penuh coretan dan tempelan poster.

Karena pilihan warna dari kamarnya itu, teman-temannya selalu melekatkan identitas kamarnya dengan kamar biru. Kalau ada acara dengan teman-teman sekampung, kamar biru selalu menjadi pilihan.

Bahkan nama kamar biru itu pun kerap masuk di status di media sosial.Pas salah seorang teman mengambil foto selfie di kamar itu, dia pasti menuliskan caption di postingannya dengan kamar biru.

Banyak yang tahu identitas dari pemilik kamar biru itu. Menyebut kamar biru berarti menyebut pemuda itu. Menyebut kamar biru juga berarti ada sesuatu yang terjadi di tempat itu.  Tentang dirinya, teman-temannya, termasuk tentang gadis serorang gadis yang seumur dengannya. 

Tentang gadis itu pun tak terlalu dikenal. Yang pasti gadis itu bukan sekampung dengannya. Mereka hanya tahu dia berasal dari kabupaten tetangga. Selebihnya, tak satu pun yang repot dengan kehidupan pribadi di kota orang itu. 

Tidak terlalu banyak temannya yang tahu tentang gadis itu. Barangkali kalau kamar itu bisa berbicara, dia bisa berbicara banyak hal tentang pemuda itu dan gadis itu. 

Kamar biru menjadi saksi bisu tentang hidup pemuda itu di Kupang. Baik itu tentang kisah-kisah sukacita, maupun kisah sedih. Semuanya bercampur aduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun