Bayern Munchen menjadi tim yang cukup fenomenal pada kompetisi Liga Champions musim lalu 2019/20. Pelatih Niko Kovac dipecat saat kompetesi belum masuk pertengahan musim. Hansi Flick pun menggantikan Niko Kovac.
Alih-alih menempatkan Hansi Flick untuk sementara waktu, malah Flick mampu membangkitkan kemampuan Bayern Munchen. Perlahan-lahan tapi pasti Flick membangun Munchen dari puing-puing yang mulai runtuh.
Praktisnya, Flick masih dalam proses membangun Munchen bila menimbang masa waktu kepelatihannya. Belum semusim. Akan tetapi, Flick berhasil mengubah Munchen dalam tenggang waktu yang relatif singkat.
Alhasil, treble di akhir musim digenapi dengan trofi Piala Super Eropa dan Piala Super Jerman di awal musim ini. Kalau tidak ada aral melintang, Munchen bisa meraih 6 trofi kalau mereka bisa menang di ajang piala antar klub.
Raihan ini sangat spektakuler. Munchen bukan hanya bangkit di kompetisi domestik, tetapi juga hadir dan memporakporandakan beberapa tim besar di Eropa. Tottenham, Chelsea hingga Barcelona merasakan ganasnya efektivitas dan produktivitas Munchen pada kompetisi Liga Champions musim lalu.
Namun, pertanyaan yang kerap muncul adalah apakah Munchen sebagai juara bertahan musim lalu mampu mengulang kesuksesan yang sama?
Sejauh ini, hanya Real Madrid dan AC Milan yang berhasil mempertahankan kampiun Liga Champions. Selebihnya, banyak tim yang kandas dan tidak mampu menjaga tajinya sebagai kampiun di musim berikutnya.
Terbukti, Liverpool yang berhasil meraih trofi Liga Champions musim 2018/19. Dari komposisi skuad, Liverpool seyogianya mampu mempertahankan trofi Liga Champions pada musim lalu. Pasalnya, skuad di mana Liverpool berhasil mengangkat trofi si kuping besar pada musim 2018/19 tidak jauh berbeda dengan skuad musim lalu.
Akan tetapi, tuah Liverpool bertekuk lutut di hadapan Atletico Madrid. Bahkan Atletico juga mengandaskan langkah Liverpool di Anfield, markas kebesaran Liverpool.
Toh, skuad yang dimiliki saat ini tidak terlalu jauh berbeda dengan musim lalu. Walau Thiago Alcantara hengkang ke Liverpool, Munchen tetap berhasil mengamankan tanda tangan Leroy Sane dari Manchester City. Paling tidak, Munchen berhasil merekrut pemain yang bisa mempertahankan kolektivitas mereka sebagai sebuah tim.