Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketegasan Southgate, Pesan Serius bagi Pemain Bintang Timnas Inggris

11 Oktober 2020   20:25 Diperbarui: 11 Oktober 2020   20:34 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Kane bersama pelatih Inggris, Gareth Southgate. Sumber foto: Eddie Keogh for The FA/Shutterstock via the Guardian.com

Ketika Inggris kalah dari Krosia pada Semifinal Piala Dunia 2018, media the Washinton Post (12/7/20) menulis bahwa Inggris menemukan seorang pahlawan baru. Gareth Southgate. Seorang manajer yang datang ke kursi pelatih dengan diiringi banyak keraguan.

Walau kalah di babak semifinal, anak-anak asuh Southgate tampil impresif selama turnamen. Penampilan ini pun memupuskan keraguan pada sosok Southgate. Publik Inggris pun melihat bahwa Southgate merupakan sosok yang tepat untuk mengembalikan kejayaan sepak bola di Inggris.

Pencapaian Southgate itu tidak lepas dari ketegasan sebagai seorang pelatih. Ketegasan menjadi cara baginya untuk berhadapan dengan tim yang terdiri dari pemain bintang.

Tanpa ketegasan, pelatih bisa saja mengikuti arus pikiran pemain. Sebaliknya, ketika pelatih tegas, para pemain bisa respek dan tidak seenaknya melakukan apa yang sesuai dengan keinginan mereka.  

Hal yang paling hangat terjadi saat ini ketika Southgate meminggirkan para pemain bintang karena tidak disiplin. Tidak tanggung-tanggung, Southgate berani membangkucadangkan nama-nama beken di sepak bola saat ini.

Pernah Soughgate harus meminggirkan pemain muda dari duo Manchester, Phil Foden dan Mason Greenwood. Kabarnya keduanya mengundang perempuan untuk datang ke hotel di mana timnas Inggris menginap di Islandia. Karena ini, Phil Foden dan Mason Greenwood pun harus dikeluarkan dari skuad.

Yang terbaru adalah Tammy Abraham, Jadon Sancho, dan Ben Chilwell. Mereka dipinggirkan karena ketiganya melanggar aturan lockodwn di Inggris. Jadon Sancho dan Chilwell menghadiri perayaan ulang tahun Tammy tetapi itu melanggar aturan protokol kesehatan. Ketiganya pun tidak diikutsertakan dalam laga persahabatan melawan Wales.

Walau kehilangan tiga pemain penting itu, Southgate malah bangga para penggantinya. Salah satunya penampilan dari pemain yang sementara tampil gemilang bersama Everton pada musim ini. Dominic Calvert-Lewin.

Berkat penampilan impresif bersama Everton, Calvert-Lewin berhasil menarik hati Southgate. Pemain yang masih berusia 23 tahun bahkan berhasil mencetak gol pembuka dalam laga kontra Wales. Calvert-Lewin menambah koleksi golnya menjadi 10 dari penampilannya bersama klub dan negara pada musim ini.

Karena ini, tidak menutup kemungkinan Calvert-Lewin bisa menjadi pilihan tetap di lini depan bersama Harry Kane. Dengan demikian, para pemain beken yang barangkali merasa nyaman di lini depan mesti waspada.

Selain itu, Southgate juga memilih gelandang lincah yang menghuni klub Aston Villa, Grealish. Grealish tampil gemilang bersama Aston Villa. Bahkan dia pernah diincar banyak klub besar di Liga Inggris.

Inggris memang tidak kehabisan talenta. Di lini depan saja ada beberapa nama beken yang bersinar di klub mereka masing. Ada Sancho, Raheem Sterling, Marcus Rashford, Callum Hudson-Odoi dan Mason Mount. Situasi ini bisa menghadirkan persaingan yang cukup serius.

Akan tetapi, Southgate tidak memilih nama besar. Yang dipedulikan adalah kedisiplinan para pemain. Ketika para pemain tampil baik dan menunjukkan komitmen bersama tim, mereka bisa menjadi bagian dari klub.

Kedisiplinan itu pun mesti ditunjukkan di lapangan hijau. Saat Kyle Walker terkena kartu merah dalam laga kontra Iseland, Southgate bereaksi keras. Menurutnya, mendapat kartu merah merupakan batu sandungan terbesar bagi performa tim.

Southgate mengambil contoh dari kartu merah yang diberikan kepada David Beckham pada babak 16 besar Piala Dunia 1998 dalam laga kontra Argentina. Kartu merah itu menjadi salah satu sebab dari tersingkirnya Inggris dari turnamen Piala Dunia. Dengan kata lain, Southgate meminta para pemainnya untuk pandai dalam mengatur emosi saat bermain (The Guardian.com 6/9/20).

Konsekuensinya, ketika para pemain tidak menunjukkan kedisiplinan, mereka bisa saja terpinggirkan. Phil Foden, Greenwood, Sancho, Tammy Abraham, dan Ben Chilwell merasakan ketegasan Southgate. Padahal mereka ini terbilang pemain muda berbakat.

Walau demikian, kedisiplinan menjadi prioritas kalau mau menjadi bagian dari skuad timnas Inggris. Tanpa itu, nama besar mereka di klub bisa saja tidak bernilai di timnas Inggris.  

Dampak lanjutnya mereka bisa saja terpinggirkan pada banyak laga apabila para pemain yang menggantikan peran mereka tampil gemilang. Southgate mengingatkan para pemain untuk memperjuangkan seragam timnas Inggris agar itu tidak gampang lepas dari tangan mereka. Dengan ini, Southgate mengingatkan para pemain untuk tampil maksimal dan disiplin.  

Ketegasan ala Southgate bisa menjadi bekal besar bagi timnas Inggris di Piala Eropa 2021 mendatang. Mereka bisa saja mengulang prestasi di Piala Dunia 2018. Atau bahkan mereka bisa meraih sukses yang lebih besar lagi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun