Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Faktor Ini Bisa Menjadi Sebab Pindah Warga Negara

8 Oktober 2020   21:02 Diperbarui: 14 Oktober 2020   14:57 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Cerdika.com

Demi relasi itu, seseorang rela mengorbankan kewarganegaraan dan menjadi warga negara lain. Mengorbankan di sini bukan berarti merendahkan status kewarganegaraan aslinya. Akan tetapi, ini bisa menjadi cara agar bisa menghidupi relasi dan keluarga dengan situasi yang nyaman. Situasi yang nyaman itu tercipta lewat status sebagai warga negara. 

Kadangkala agak rumit menjadi orang asing di negara orang. Kerumitan itu bisa disebabkan oleh tuntutan dari sebuah negara. Kerumitan ini bisa saja menggangu relasi dan situasi keluarga. Maka dari itu, lebih baik memilih untuk pindah kewarganegaraan daripada dibelenggu oleh kerumitan-kerumitan yang bisa mengganggu relasi dan keluarga.

Di balik tiga faktor ini, saya tetap sepakat pada ungkapan "tidak ada tempat seperti rumah (negara) sendiri." Walaupun seseorang sudah memilih pindah warga negara, dia pasti tetap mempunyai keterikatan tersendiri pada negara asalnya sendiri. Keterikatan itu sulit dijelaskan. Akan tetapi, itu bisa terbahasakan lewat rasa rindu untuk mengalami situasi negara sendiri. 

Sangat sulit melupakan negara asal sebagai rahim yang telah membentuk dan mendidik seseorang menjadi seorang pribadi. Barangkali seseorang menemukan kenyamanan tertentu di negara orang, tetapi itu tidak bisa menggantikan keterikatan batin dengan negara asal sendiri.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun