Pindah warga negara menjadi fenomena umum. Tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi ini juga terjadi pada warga negara dari pelbagai negara. Jadi, pindah warga negara bukanlah fenomena baru dalam konteks sosial.Â
Fenomena ini tidak hanya berlaku pada seseorang yang berasal negara kategori miskin atau berkembang, dan pindah ke salah satu negara maju.Â
Akan tetapi, ada juga orang-orang yang berasal dari negara maju, dan mereka mau pindah kewarganeraan ke negara berkategori miskin dan berkembang. Tentunya, setiap orang memilih pindah warga negara dengan pelbagai motif.Â
Paling tidak, tiga faktor yang saya jumpai dari orang-orang yang pindah warga negara. Tiga faktor ini tentunya belum komprehensif. Juga, tiga faktor ini sangat subyektif karena ini hanya berdasar pada pengamatan dan perjumpaan pribadi. Â
Pertama, Faktor EkonomiÂ
Banyak orang Filipina memilih bekerja di luar negeri. Bekerja di luar negeri menjadi salah satu preferensi masyarakat untuk memperbaiki situasi ekonomi.Â
Mereka rela merantau di luar negeri guna mendapatkan penghidupan yang layak di Filipina. Misalnya, bisa bangun rumah dan anak-anak bisa sekolah. Makanya, mereka menyebut para pekerja di luar negeri sebagai pahlawan negara. Betapa tidak, para pekerja memberikan kontribusi besar bagi devisa negara.
Dalam perjalanan waktu, ada yang menemukan kenyamanan ekonomi ketika bekerja dan menetap di luar negeri. Segala sesuatu tersiapkan. Gaji mencukupi, tidak hanya di luar negeri, tetapi bagi keluarga yang di dalam negeri.
Apalagi saat mereka menemukan pelbagai kenyaman ekonomi seperti asuransi kesehatan apabila berstatuskan warga negara di mana mereka bekerja. Karena keinginan untuk mendapatkan kenyamanan ekonomi itu, mereka pun memilih pindah warga negara.
Daripada pulang dan kembali ke kampung tanpa situasi yang jelas, lebih baik pindah kewarganegaraan. Pensiun di negara orang dengan jaminan ekonomi yang nyaman.
Saya masih ingat guru bahasa Ilokano saya. Bahasa Ilokano merupakan salah satu bahasa daerah di Filipina. Beliau terlahir di Filipina. Lebih dari 40 tahun bekerja di Hawai. Dia sudah memilih pindah kewarganegaraan.