Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mencermati Upaya Ronald Koeman Mengembalikan Karakter Barca

5 Oktober 2020   07:43 Diperbarui: 5 Oktober 2020   07:56 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronald Koeman, pelatih Barcelona. Sumber foto: Bleacher Report Football.com

Pada pekan ke-3 kompetesi La Liga Spanyol, Sevilla berhasil menahan imbang Barcelona (1-1) di Camp Nou. Hasil imbang ini mengakhiri tren kemenangan beruntun semenjak Koeman melatih Barca.

Pada dua pertandingan perdana kontra Villareal dan Celta Vigo, banyak pihak yang menilai apabila Koeman membawa wajah baru bagi Barca. Tidak sekadar menang. Akan tetapi, Koeman terbilang berhasil membawa keluar kemampuan terbaik dari Coutinho dan Ansu Fati.

Tentunya, imbang bukanlah hasil yang gagal bila menimbang kemampuan Sevilla. Pasalnya, Koeman berhadapan dengan mantan juara Piala Eropa musim lalu yang juga tampil gemilang melawan Bayern Munchen di ajang Piala Super Eropa. Meski kalah tipis dari Bayern Munchen, Sevilla menunjukkan kekuatan yang perlu dipertimbangkan di La Liga Spanyol.

Maka dari itu, hasil seri kontra Sevilla bisa menyadarkan Koeman sedari awal tentang kompetesi La Liga Spanyol. Lebih baik terantuk sejak awal kompetesi. Dengan ini, Koeman bisa mencerna performa tim agar tidak melempem menjelang akhir musim.

Contohnya, musim lalu. Barca tampil cukup menjanjikan sebelum jeda pandemi korona. Berada di pucuk pimpinan klasemen sebelum kompetesi dihentikan.

Namun, situasi berubah setelah jedah pandemi korona. Beberapa kali meraih hasil seri perlahan mengurangi poin Barca. Sebaliknya, Real Madrid menunjukkan konsistensi dengan tampil tak pernah kalah. Real Madrid tidak hanya mengkudeta pucuk pimpinan klasemen, tetapi berhasil merengkuh trofi La Liga Spanyol.

Situasi musim lalu merupakan pelajaran berharga bagi Koeman. Musim masih panjang. Kompetesi mempunyai dinamika yang kerap mempengaruhi penampilan tim.

Hasil seri kontra Sevilla bukanlah sesuatu yang buruk bagi Ronald Koeman yang masih hijau berkiprah di La Liga. Walau pernah mengecap situasi di La Liga sebagai pemain Barca, pengalaman sebagai seorang pelatih tentu berbeda. Apalagi dia melatih Barca yang berada dalam situasi agak yang amburadul.

Barangkali hasil imbang kontra Sevilla menjadi kesempatan untuk evaluasi. Salah satunya bagaimana Barca mesti menunjukkan karakter sebuah tim kuat yang bisa berhadapan dengan tim-tim yang mempunyai intensitas tinggi.

Sevilla tampil percaya diri. Tidak takut pada Barca. Sevilla berhasil mengimbangi permainan Barca selama 90 menit pertandingan.

Berhadapan dengan tim-tim seperti Sevilla, Barca mesti mengeluarkan karakternya sebagai tim kuat. Kuat berarti tidak hanya mengimbangi kekuatan lawan, tetapi juga mampun mencarai celah untuk melukai lawan.

Salah satunya yakni perlahan meminggirkan dulu pengaruh utama Messi di dalam tim. Bagaimana pun, Messi masih menjadi perhatian tim lawan. Lebih banyak memberikan bola kepada Messi bisa menyebabkan permainan begitu monoton dan gampang terkunci.

Dengan kata lain, Koeman perlu menempatkan para pemain sesuai dengan kapasitas mereka. Pun para pemain diinstruksikan untuk menempatkan rasa percaya di antara satu sama lain, dan bukannya hanya pada satu atau dua figur semata.  

Pada titik ini, Koeman sudah mulai berani menerapkan strategi itu. Terbukti, dia berani menempatkan Coutinho sebagai tokoh sentral di lapangan tengah. Coutinho seoalah bangkit dari keterpurukannya. Messi pun tidak menjadi satu-satunya sosok yang mengontrol permainan tengah Barca.

Selain itu, Koeman juga berani untuk memainkan talenta-talenta muda seperti Ansu Fati, Pedri dan Francisco Trincao, walaupun Barca berada dalam situasi yang belum aman. Juga dalam laga kontra Sevilla, Koeman juga memasukan Dest, pemain muda yang baru direkrut dari Ajax.

Tidak gampang mengambil keputusan untuk memainkan Dest yang baru tiba di Barca saat laga belum aman. Barangkali kalau pelatih berbeda, dia lebih memilih pemain yang sudah lama berada di klub daripada seseorang yang baru tiba beberapa hari di klub.

Keputusan Koeman ini menunjukkan bahwa dia tidak melihat sosok, tetapi kemampuan setiap pemain. Kalau pemain mempunyai kemampuan, dia bisa mendapat tempat di dalam skuad tanpa peduli nama besar atau latar belakang pemain tersebut.

Keputusan yang berani ini menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan agar Barca bisa menemukan kembali karakter Barca sebagai tim tangguh. Apalagi saat berhadapan dengan tim-tim seperti Sevilla yang menunjukkan intensitas yang tinggi.

Jalan Koeman mengembalikan karakter Barca masih panjang. Hal ini juga didukung oleh situasi di mana beberapa pemain baru bergabung bersama Barca. Sebagaimana Koeman yang baru tiba, mereka juga perlu beradaptasi.  Akan tetapi, mencermati langkah Koeman sejauh ini, bukan tidak mungkin karakter Barca sebagai tim tangguh di La Liga dan Eropa bisa kembali.

Barca baru melakonkan tiga laga di kompetesi La Liga. Dua laga pertama berakhir dengan kemenangan yang cukup meyakinkan.

Laga kontra Sevilla yang berakhir seri menjadi bahan evaluasi bagi Koeman dalam melihat performa tim secara umum. Dengan itu pula, Koeman bisa mengatur rencana dan strategi lebih baik agar tim tampil lebih garang lagi.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun