Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Awas Setan," Cara Salah dalam Menenangkan Anak Saat Malam Hari

4 Oktober 2020   16:40 Diperbarui: 4 Oktober 2020   16:46 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Psychology Today.com

Akan tetapi, bagi sebagian orang, kuburan kerap identik dengan tempat angker. Makanya, ada kecenderungan untuk takut berjalan melintasi pekuburan. Saya sendiri kalau melintasi wilayah pekuburan kerap membunyikan klakson mobil. Sudah terbangun pola pikir di dalam diri saya bahwa kuburan adalah rumah yang mesti dihargai. Ada penghuninya.   

Hemat saya, soal ketakutan pada situasi tertentu juga berkaitan dengan pola pikir. Pola pikir itu terbangun lewat pendidikan dan lingkungan. Misalnya, pendidikan orangtua yang coba menenangkan anak agar tidak ribut di malam hari dan keluar rumah dengan mengatakan "awas setan." Semakin sering hal ini disampaikan, kepribadian seorang anak pun ikut terbentu. Misalnya, menjadi pribadi penakut saat malam hari. 

Atau juga, lingkungan yang melihat kuburan sebagai tempat yang tidak perlu ditakutkan. Karena ini, orang-orang tidak merasa takut berada di kuburan dan menempatkan kuburan di rumah.

Maka dari itu, kita perlu membangun pendidikan yang tepat agar kita tidak terpenjara pada pola pikir yang salah tentang hal-hal mistis. Misalnya, mencari cara yang tepat agar menenangkan anak dengan tidak melibatkan unsur-unsur angker di dalam nasihatnya.

Sebaliknya, kita perlu membangun rasa berani dalam diri setiap anak. Termasuk, berani untuk menghadapi hal-hal yang dinilai angker. Hal itu dimulai dari dalam keluarga. Orangtua sekiranya membangun pola pikir yang tidak memenjarakan anak pada pandangan yang salah tentang hal-hal yang bernuansa angker.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun