Andaikata Messi benar-benar pergi dari Barca, ini merupakan pukulan telak bagi manajemen Bartomeu. Bagaimanapun, walau sudah menginjak usia 33 tahun, Messi tetap mempunyai kontribusi besar bagi Barcelona.
Pada musim ini saja, beberapa kali Messi memberikan warna berbeda pada penampilang Barca. Persoalannya, Messi tidak memiliki rekan yang bisa mengimbangi penampilannya.
Begitu pun sebaliknya, akan sangat sulit bagi para fans untuk melihat anak kesayangan klub itu berseragam tim lain. Apalagi kelak datang ke Camp Nou sebagai lawan. Pastinya, ada kenangan manis dan rasa kecewa.
Apakah Messi benar-benar pergi dari Camp Nou? Bukan rahasia lagi, jika niat Messi untuk pergi dari Camp Nou berkaitan erat dengan ketidaksukaannya pada manajemen klub di bawah kendali Jose Bartomeu. Messi menilai bahwa manajemen klub seolah tidak mempunyai rencana yang jelas dalam mengatur klub.
Contoh yang paling jelas adalah kehadiran Pjanic dan kepergian Arthur. Dari sisi usia, Arthur masih mempunyai masa depan yang panjang di Barca. Sementara itu, Pjanic sudah menginjak usia ke-30 tahun.
Selain itu, Barca gagal membawa pulang Neymar ke Camp Nou. Messi menilai bahwa Neymar memenuhi kriteria yang bisa mengubah permainan Barca di saat dirinya absen dari tim ataukah melempem apabila dikunci pemain lawan. Â
Ini adalah beberapa situasi yang membuat Messi agak kecewa berada di Barca. Menyatakan diri untuk pindah klub tentu saja kerugian besar bagi Barca.
Para suporter pasti kecewa besar. Presiden klub bisa menjadi sasaran kritik karena tidak bisa meyakinkan Messi dengan proyek tim selepas hantaman keras di Liga Champions.
Kehadiran Koeman terlihat belum menyenangi Messi. Pastinya, Messi menginginkan sesuatu yang lebih besar. Bukan saja, mengganti pelatih atau menjual dan mendatangkan pemain.
Akan tetapi, itu bisa berupa revolusi di dalam klub sendiri. Termasuk, barangkali kerendahan hati Jose Bartomeu dan timnya turun takhta dari kursi presiden.
Apakah yang akan terjadi? Messi pergi ataukah Bartomeu turun takhta?