Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tantangan Memposting Foto Hitam Putih, Ternyata Bukan Sekadar Bergaya

30 Juli 2020   07:28 Diperbarui: 30 Juli 2020   07:41 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemasangan foto hitam putih. Pemasangan foto hitam putih menjadi salah satu tren di antara kaum perempuan. Hal ini bukanlah sekadar untuk bergaya, tetapi ini membawa pesan sosial tentang keberadaan kaum perempuan. Sumber foto: CNN.com

Dua hari terakhir, saya memerhatikan pemasangan foto hitam putih dari beberapa teman di media sosial. Menariknya, mereka yang memasang foto hitam putih umumnya adalah kaum perempuan.

Awalnya, saya tidak memedulikan. Saya berpikir mungkin itu sekadar mengikuti tren semata tanpa pesan berarti atau juga karena ada aplikasi baru yang memberikan seni tersendiri pada foto hitam putih. Apalagi pada setiap foto hitam putih yang diposting tertulis hastag "challenge accepted."

Namun, muncul rasa ingin tahu ketika Wakil Presiden Filipina, Leni Robredo juga ikut memuat foto hitam putihnya di salah satu akun media sosial. Sontak saja, foto hitam putihnya pun menjadi trending dan perhatian banyak orang.

Gampang menjadi trending karena statusnya sebagai pemimpin nomor dua di Filipina. Juga beliau mau mengikuti situasi yang sementara terjadi. Ini berarti jika apa yang dilakukan itu bukan aksi biasa-biasa saja.

Postingan foto wakil presiden Filipina hanyalah salah satu dari aksi beberapa figur publik. Di Filipina sendiri, beberapa artis ikut meramaikan tantangan memposting foto hitam putih ini.

Dari kalangan artis internasional, ada Kerry Washington, Jennifer Garner, Khloe Kardashin, dan Cindy Crawford yang juga melakukan aksi memposting foto hitam putih. Ini berarti bahwa aksi tantangan ini terjadi di ranah internasinal.

Dari pemuatan pelbagai foto hitam putih ini, ternyata ini bukan sekadar mengikuti tren bergaya. Ada pesan yang disampaikan dari setiap foto hitam putih yang dilakukan oleh kaum perempuan.

Pesan yang paling utama adalah gerakan di antara kaum perempuan. Kaum perempuan mendukung kaum perempuan. Kaum perempuan mesti menunjukkan kepercayaan diri mereka.

Pada setiap foto yang diposting, pihak yang memposting foto akan selalu menantang rekan perempuan lainnya untuk melakukan hal yang sama. Pada saat tantangan diterima, dia juga akan menantang rekan perempuan lainnya.

Secara tidak langsung, ini akan menghadirkan gerakan yang berkesinambungan di antara kaum perempuan. Melansir laportan dari salah satu media Filipina, ANCX com (28/7) tidak tanggung-tanggung, sudah ada 3.7 juta foto hitam putih yang diposting di IG menggunakan #Challenge Accepted. Ini belum terhitung di aplikasi media sosial lainnya.

Pesan dari gerakan ini tentunya menyangkut kaum perempuan sendiri. Melansir berita dari ANCX.com (28/7) juga, banyak yang menilai jika gerakan ini berhubungan dengan perjuangan seorang politikus perempuan di Amerika Serikat Alexandra Ocasio Cortez.

Postingan ini sebagai dukungan pada Cortez dalam mempertahankan martabatnya sebagai perempuan atas pernyataan seksual dari salah satu rekan anggota DPR.

Banyak juga yang menilai jika aksi ini bermula dari protes melawan kekerasan yang terjadi pada kaum perempuan Turksih. Dalam aksi kekerasan ini, seorang mahasiswa perempuan (27 tahun), Pinar Gultekin menjadi korban pembunuhan brutal. Memposting foto hitam putih merupakan upaya solider dengan korban kekerasan tersebut.

Tidak jelas asal muasal gerakan ini. Tetapi, ini menunjukkan jika sebuah gerakan sosial bisa hadir jika itu mempunyai tujuan yang sama. Pada konteks ini, kaum perempuan ingin mendukung sesama mereka, kaum perempuan dari belenggu penindasan dan aneka perendahan martabat.

Sekiranya, setiap orang yang memposting foto hitam putih ini memahami maksud di balik upaya mereka. Bukan sekadar ikut-ikut tren. Atau juga, bukan sekadar bergaya untuk mendapat tombol "Like" atau perhatian dari pihak lain.

Memasang foto hitam putih di media sosial bisa menunjukkan upaya kaum wanita untuk berjuang melawan aksi perendahan martabat kaum perempuan. Kaum perempuan mendukung kaum perempuan.

Hal ini pun mempertegas peran media sosial. Tak diragukan lagi jika media sosial telah menjadi salah satu instrumen ampuh untuk memberikan pesan sosial kepada banyak orang.

Sekiranya, pesan sosial yang disampaikan lewat foto hitam putih ini menyata lewat aksi nyata. Dalam mana, tidak terbatas di media sosia, tetapi pesan itu berbuah langkah konkret di tengah masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun