Pos pengecekan ini seperti pintu masuk ke provinsi mereka. Hanya sopir kami yang turun dari mobil dan melakukan pendaftaran.
Memang, prosesnya agak lama. Bisa 20-30 menit bergantung dari kelengkapan dokumen. Setelah melewati pos pengecekan ini, kami pun bisa masuk ke provinsi mereka.
Setelah 5 jam perjalanan, kami pun masuk ke provinsi baru lainnya. Di pintu keluar, pos pengecekannya tidak terlalu ketat. Hanya bertanya tentang tujuan kami.
Tetapi, di pintu masuk ke provinsi baru ini, tujuan perjalanan kami, proses pengecekan agak ketat. Mereka melihat dokumen dengan teliti. Lalu, suhu tubuh kami juga dicek.
Tidak hanya itu, semua kami harus menuliskan nama tanpa lagi diwakilkan. Jadi, satu per satu kami harus menuliskan nama kami dan jenis serta nomor mobil yang ditumpangi. Suhu badan kami juga diukur.
Pengecekan di provinsi ini terbilang ketat karena provinsi ini dalam status bebas dari Covid-19. Memang, sebelumnya ada satu yang dinyatakan positif, tetapi pasiennya sudah sembuh beberapa bulan lalu.
Lebih jauh, kami berasal dari provinsi yang masih berada di zona merah. Mungkin karena ini, pihak provinsi yang menjadi tujuan dan tempat penerimaan berlaku agak ketat.
Hal ini dimaklumi. Pemerintah berupaya melindungi wilayah dan masyarakatnya dengan baik.
Tidak sampai di pintu masuk provinsi ini. Kami juga dicheck saat kami memasuki wilayah desa.Â
Perawat dari desa mendatangi kami. Mengukur suhu tubuh kami. Mencatat nama kami satu per satu. Setelah itu, kami diminta untuk berada pada satu tempat. Tidak boleh keluar dari rumah tempat kami berkunjung. Komunikasi dengan masyarakat setempat berlangsung dalam jarak yang cukup berjauhan.
Setelah empat jam berada di desa itu, kami pun pulang. Tidak boleh menginap karena ijinan kami hanya 24 jam.