Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tukar Tambah Melo dengan Pjanic, Langkah Tepat atau Beban Barcelona?

29 Juni 2020   20:34 Diperbarui: 30 Juni 2020   19:08 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelandang Barcelona, Andres Iniesta, berduel dengan pemain Juventus, Miralem Pjanic, dalam pertandingan pertama perempat final Liga Champions, 11 April 2017. (GIUSEPPE CACACE / AFP)

"Menukar Arthur dengan Pjanic merupakan suatu perjudian besar untuk Barcelona. Pemain berusia 30 tahun ditukar dengan yang berusia 23 tahun."

Hasil imbang kontra Celta Vigo (2-2) pada pekan ke-32 semakin memberatkan langkah Barcelona mempertahankan trofi La Liga musim ini. Musuh bebuyutan, Real Madrid raih poin penuh kontra  Espanyol, meski menang dengan margin yang cukup tipis (1-0).

Walau jarak poin antara Barca dan El Real hanya terpaut 2 poin, tetapi ini juga soal konsistensi. Di saat musim beranjak pada titik akhir, konsistensi tim sangat dibutuhkan. Terpeleset berarti siap dilangkahi oleh tim lainnya.

Terbukti, dari 4 laga yang dilakonkan kedua tim setelah jedah karena korona, Madrid berhasil menyapuh poin penuh. Sementara Barca hanya menang 2 laga dan 2 seri. 

Barcelona memulai kompetesi setelah jeda sebagai pemangku sementara klasemen La Liga. Memimpin di atas Real Madrid dengan 2 poin. Namun, situasi berubah saat Barca ditahan imbang oleh Sevilla (0-0) pada pekan ke-30. Situasi menjadi semakin asam saat Barca kembali ditahan oleh Celta Vigo pekan ini.

Jarak antara Barca dan Real Madrid pun berubah menjadi 2 poin. Memang masih ada harapan bagi Barca. Tetapi menimbang dari sisi konsistensi, harapan mulai menipis. Hemat saya, tim dari Zidane lebih siap untuk menjadi juara La Liga musim ini ketimbang Barca yang masih belum tampil prima.

Konsistensi menjadi beban masalah Barca musim ini. Masalah ini tidak terselesaikan saat Setien datang menggantikan Valverde. Malah, persoalan yang sama tetap terjadi. 

Arthur Melo (Kiri) dan Pjanic (Kanan). Sumber foto: Getty Images via Goal.com
Arthur Melo (Kiri) dan Pjanic (Kanan). Sumber foto: Getty Images via Goal.com
Di tengah situasi ini, dikabarkan jika manajemen klub Barca malah melakukan langkah yang sulit dipahami. Alih-alih mencari striker yang mumpuni untuk musim depan, Barca malah lebih tertarik merekrut pemain tengah. Kali ini, Barca membidik salah satu pemain Juventus.

Adalah Miralem Pjanic menjadi target Barca. Kabarnya, pemain timnas Bosnia ini sudah siap berseragam Barcelona. Seperti yang terlansir dalam Forbes.com (28/6/2020), kabarnya Juventus sudah melakukan check kesehatan bagi Miralem Pjanic.

Kabarnya, di balik upaya merekrut dan mendatangkan Pjanic, Barcelona juga ikut mengikutsertakan Arthur Melo dalam proses transaksi tersebut. Dengan kata lain, Pjanic bergabung ke Barca, dan Arthur ke Juventus. Tentunya, langkah ini terbilang membingungkan. Mengapa harus Arthur Melo?

Sejak tiba dari Brasil, Arthur Melo bermain peran penting di Barcelona. Selain itu, Arthur Melo terbilang masih muda. Masa depannya masih panjang bersama Barcelona. 

Sementara, Pjanic sendiri sudah berada pada usia 30 tahun. Untuk kategori sebagai seorang gelandang, masa baktinya di tim Catalan mungkin hanya bisa berkisar antara 3-4 tahun. Terutama, saat ini banyak klub yang lebih mengedepankan pemain muda.

Membiarkan Arthur pergi ke Juventus merupakan sebuah langkah yang sulit dipahami. Mega bintang Barcelona sendiri, Lionel Messi pernah mengakui jika Arthur sendiri terlihat serupa dengan mantan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez.

Mengutip Goal.com (28/6/2020), tentang Arthur Messi menyatakan jika sebelum bergabung dengan Barca dia tidak mengetahui apa-apa tentang Arthur. Tetapi setelah bermain bersama, Messi melihat jika dia (Arthur) hampir serupa dengan Xavi.

Bahkan Messi tidak segan-segan menilai bahwa Arthur sudah menganut gaya permainan akademi Barca, La Masia Stlyle. Gaya ini menetapkan bermain pendek sembari berusaha tidak kehilangan bola.

Xavi sendiri juga ikut menambahkan apa yang disampaikan oleh Messi. Xavi menyatakan jika dia melihat dirinya pada diri Arthur.

Namun, pujian Messi dan Xavi harus berbenturan dengan keputusan manajemen klub. Arthur ditukar dengan Pjanic. Kalau ini sungguh-sungguh menjadi kenyataan, langkah ini terbilang membingungkan.

Memang, Arthur tidak bermain agak konsisten pada musim ini. Namun, usianya masih terbilang muda. Ruang untuk memperbaiki diri terbuka lebar.

Juga, persoalan lain adalah Pjanic sendiri juga tidak tampil konsisten bersama Juventus musim ini. Pjanic kehilangan sentuhan magisnya semenjak Juventus dilatih Maurizio Sarri.

Kemungkinan besar, ini terjadi karena sistem yang dikembangkan oleh  Maurizio Sarri di Juventus. Dalam mana, sistem itu tidak memberikan ruang lebar untuk Pjanic mengembangkan permainannya. Tetapi belum juga pasti jika Pjanic akan memberikan pengaruh besar pada permaianan Barcelona.

Menukar Arthur dengan Pjanic merupakan suatu perjudian besar untuk Barcelona. Pemain berusia 30 tahun ditukar dengan yang berusia 23 tahun. Dari sisi usia, Barcelona sudah melakukan langkah berani, tetapi bisa mengecewakan kalau hasilnya sangat buruk. Dengan demikian, langkah ini hanya bisa menjadi beban masalah baru di Camp Nou. 

Seharusnya, konsentrasi Barcelona saat ini adalah mencari pemain depan yang bisa memberikan pengaruh di Barcelona. Barcelona perlu melepaskan diri dari ketergantungan mereka pada Lionel Messi. Atau kah mencari pemain yang bisa menopang kerja Messi di tim.

Apalagi Messi sudah berusia 33 tahun. Tidak lagi muda. Cepat atau lambat, masa produktivitasnya akan berakhir. Luis Suarez juga berada dalam masa-masa akhir sebagai pemain produktif. Makanya, Barcelona membutuhkan sosok-sosok tepat yang bisa menggantikan peran Messi dan Lionel Messi di lini depan.

Barca perlu membangun tim yang terdiri dari para pemain muda. Salah satunya, Arthur bisa menjadi salah satu masa depan tim di Barcelona.

Kalau Arthur benar-benar menjadi bagian dari transfer Pjanic ke Barcelona, keputasan ini bisa menjadi salah satu situasi yang sangat sulit untuk dipahami. Kalau tidak berjalan lancar, ini bisa menjadi beban besar bagi Barcelona pada musim mendatang. 

Gobin Dd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun