Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia (Bisa) Mengikuti Langkah Liverpool, Caranya?

27 Juni 2020   18:16 Diperbarui: 27 Juni 2020   18:21 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. Sumber foto: AFP/Glyn Kirk via Kompas.com

Raihan Liverpool sebagai juara Liga Inggris menjadi trending topic. Banyak penggemar sepak bola yang mengacungi jempol pada pencapaian Liverpool tahun ini. Pengecualian, barangkali fans musuh bebuyutan Liverpool.

Penantian 30 tahun berakhir. Gelar Liga Inggris kembali hadir di Anfield. Pencapaian ini merupakan pelajaran berharga bagi siapa saja.

Gelar Liga Inggris menjadi pencarian Liverpool yang cukup lama. Tidak tanggung-tanggung, pencarian itu harus menunggu 30 tahun.

Dalam jangka waktu itu, penampilan Liverpool kerap naik dan turun. Pelbagai nama pemain beken masuk dan keluar dari skuad Liverpool. Begitu pun, nama-nama pelatih.

Pada akhirnya, sosok Jurgen Klopp datang. Bak seorang penyelamat, Jurgen Klopp menjadi jawaban pencarian Liverpool. Klopp masuk, kepercayaan diberikan, dan taktiknya dan rencananya didukung penuh oleh klub.

Tidak menunggu waktu yang lama bagi Klopp mengembalikan tuah Liverpool di ranah sepak bola Liga Inggris. Setelah meraih juara Liga Champions musim lalu, Klopp coba membawa Liverpool meraih Liga Inggris musim ini.

Fokus pada trofi Liga Inggris. Kesalahan musim lalu menjadi pelajaran yang berharga. Hanya beda sepoin dari Manchester City, Liverpool mesti memperpanjang masa penantian.

Tidak lagi musim ini. Klopp lebih taktis membangun konsistensi tim untuk meraih trofi Liga Inggris. Pemain yang cocok dengan strateginya direkrut. Bukan sekadar nama besar. Tetapi memilih pemain yang betul-betul bisa menerapkan rencananya di lapangan hijau.

Moh Salah direkrut dari AS Roma. Salah yang pernah dinilai sebagai "New Messi" tampil gemilang bersama Liverpool. Belum lagi, kepiwaian Klopp merekrut Van Dijk, Allison dan Sadio Mane. Selain itu, Klopp juga tidak segan melepaspergikan pemain yang tidak mempunyai komitmen penuh kepada klub.

Coutinho dibiarkan pergi ke Barca, walaupun pemain timnas asal Brasil mempunyai peran penting di Liverpool bersama Jurgen Klopp. Sangat susah bagi Klopp mempertahankan seorang pemain, sementara sang pemain ingin pergi ke klub lain.  

Klopp tetap membangun timnya. Sadio Mane, Moh Salah, dan Firmino menjadi trio menakutkan di lini depan. Selain itu, Klopp menghidupkan peran Henderson, Milner dan Fabinho di lini tengah Liverpool. Allisson ditemani oleh palang pintu kuat di belakang membuat Liverpool terlihat solid. Menang tipis, tetapi poin penuh diraih.

Kemenangan Liverpool membahasakan tentang upaya transformasi. Perubahan tim itu tidak hanya membutuhkan waktu.

Tetapi itu membutuhkan orang-orang yang tepat. Liverpool memilih orang-orang yang tepat untuk membawa perubahan di Liverpool. Hasilnya, penantian 30 tahun juara Liga Inggris berakhir.

Tidak gampang untuk meraih juara Liga Inggris saat ini. Sebuah klub tidak hanya membutuhkan talenta, tetapi membutuhkan kekuatan kapital untuk mendatangkan pemain-pemain hebat. Tidak heran, jika Manchester City dan Chelsea menjadi penguasa Liga Inggris beberapa tahun terakhir. Dengan kekuatan uang, tim-tim ini berhasil membangun tim yang terdiri dari pemain hebat.

Liverpool juga hampir berjalan searah. Berani merekrut orang-orang yang tepat untuk tim, walau menggelontorkan harga yang tidak sedikit. Alhasil, penantian juara Liga Inggris berakhir.

Penantian Liverpool berakhir karena klub berhasil memilih orang-orang yang tepat. Jurgen Klopp, Moh.Salah, Sadio Mane, Van Dijk, Allison dan beberapa pemain yang direkrut selama era Klopp adalah orang-orang yang tepat. Ini adalah salah satu cara Liverpool mengembalikan trofi Liga Inggris ke Anfield.

Tim nasional Indonesia juga perlu mencari orang-orang yang tepat. Orang-orang yang tepat itu bukan sekadar nama besar, tetapi orang-orang yang bisa berkomitmen untuk membawa timnas ke tangga kesuksesan. Ini adalah cara Liverpool, yang bisa menjadi pijakan bagi Timnas Indonesia meraih prestasi.

Namun, situasi agak hambar beberapa hari terakhir. Shin Tae-yong dan PSSI baru-baru ini terlibat perdebatan sengit. Shin Tae-yong yang sekiranya datang untuk membawa perubahan untuk timnas Indonesia, malah berdebat dengan badan yang menaungi sepak bola itu sendiri.

Jadi, ini bukannya membawa angin perubahan untuk timnas. Malahan, ini bisa menjadi batu sandungan yang menghalangi timnas Indonesia untuk meraih prestasi.

Melansir berita dari Kompas.com (27/06/2020), polemik antara PSSI dan Shin Tae-yong berakhir. PSSI juga mengakui jika ada "komunikasi yang tersumbat" antara mereka dengan mantan pelatih Korea Selatan tersebut.

Polemik boleh berakhir. Namun, pertanyaannya, apakah Shin Tae-yong adalah orang yang tepat bagi timnas?

Ataukah, Shin Tae-yong adalah orang yang tepat bagi timnas Indonesia, tetapi dia bertemu dengan orang-orang yang tidak tepat di badan sepak bola Indonesia dan PSSI?

Masyarakat Indonesia juga haus prestasi dari timnas. Bukan rahasia lagi, jika sebagian besar masyarakat mencintai pertandingan sepak bola. Kecintaan kita itu mesti dibarengi dengan prestasi timnas. Namun, realitas selalu berseberangan dengan harapan.

Polemik yang terjadi beberapa waktu terakhir menjadi hal yang patut disesalkan. Timnas tidak berada di tangan yang tepat.

Harapannya, polemik itu benar-benar terselesaikan. Kedua pihak, Shin Tae-yong dan PSSI benar-benar berkomitmen bagi timnas yang berprestasi. Kalau tidak, itu hanya menambah beban tersendiri bagi penampilan timnas Indonesia.

Kita ingin agar euforia yang dialami oleh fans Liverpool juga bergelayut di Indonesia. Liverpool berhasil keluar dari pintu penantian karena mereka berada di tangan orang-orang yang tepat.

Sekiranya juga, timnas Indonesia juga (sementara) berada di tangan orang-orang yang tepat. Sehingga, haus prestasi bisa disegarkan dengan penampilan timnas di lapangan hijau.   

Gobin Dd

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun