Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

George Floyd Positif Covid-19, Kematiannya yang Gugah Kesadaran dan Pelajarannya

4 Juni 2020   15:59 Diperbarui: 4 Juni 2020   15:55 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
George Floyd. Sumber foto: New York Times.com

Di negara yang kerap dipandangmaju dan modern, aksi rasis masih menjadi sebuah persoalan. Padahal, kalau dipikirkan, semakin modern sebuah negara, semakin maju pola pikir orang-orang yang tinggal di negara tersebut. Ternyata, itu hanya sekadar slogan yang berbicara sepihak.

Sejauh ini, ke-4 polisi yang terlibat dalam peristiwa pembunuhan Floyd dinyatakan bersalah. Namun, di balik ini, protes yang terjadi bisa memberikan banyak pesan. Salah satu pesannya soal keadilan. Keadilan dalam memperlakukan orang-orang yang berbeda dengan kita. Tidak perlu kita mengukur seseorang dari ras tertentu.

Soal aksi rasis di AS, hemat saya, serupa api dalam sekam. Tidak terlihat, tetapi ini bisa membakar massa untuk protes dan berontak. Kalau tidak mau api itu menyulut dan membesar, akar persoalan mesti dipadamkan.

Dalam arti, persoalan rasis dihentikan. Setiap orang mesti diperlakukan sama tanpa perbedaan warna kulit, asal, suku dan budaya. Kesamaan perlakuan di balik perbedaan latar belakang bisa menjadi salah satu solusi untuk menjaga kedamaian di tengah masyarakat.

Harapannya, peristiwa kematian George Floyd membuka mata kita melihat cara kita memperlakukan sesama. Kita seyogianya berlaku adil terhadap sesama, sembari menjauhi diri untuk merendahkan martabat mereka.

Terlebih negara kita yang kaya akan suku dan bangsa. Kita diperkaya akan ras. Prinsip yang barangkali selalu dipegang adalah tidak ada ras yang istimewa di sebuah lingkungan dan di dunia. Semua ras itu sama.

Karena pada saat kita menempatkan sebuah ras pada tempat tertinggi, pada saat itu pula kita mulai membangun sekat pemisahan. Ujung-ujugnya, kita bisa menciptakan perendahan pada ras-ras lainnya.

Jadi, kita menjaga Indonesia dengan saling menghargai perbedaan di antara kita. Kita seharusnya bangga dengan apa yang kita miliki.

Gobin Dd

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun